Salin Artikel

Warga 4 Padukuhan di Sleman Pasang Spanduk Protes Kandang Ayam, Keluhkan Bau dan Banyak Lalat

Spanduk penolakan ini divideo dan diunggah di media sosial Instagram akun @halosleman.

Di dalam postingan tersebut tertulis : "Kebersamaan warga 4 padukuhan.. malam2 pasang banner..."

Di video yang diunggah terlihat beberapa spanduk terpasang dengan tulisan antara lain "Kami warga bersatu !!! Bubarkan kandang ayam !!! " , "Bongkar & Bubarkan Kandang Ayam... !!! " , "Ulat, Bau, Penyakit dari Kandang Ayam "

Salah satu warga Brayut, Pandowoharjo, Sleman Galih mengatakan kandang ayam lokasinya berada di padukuhan Karangtanjung.

Ada 8 kandang ayam yang sudah beroperasi cukup lama. Setiap kandang ayam tersebut milik 3 sampai 4 orang.

"Lokasinya di Padukuhan Karangtanjung, tetapi letaknya sangat dekat dengan Padukuhan Brayut, Karangasem dan Toino. Jadi secara otomatis 4 padukuhan tersebut terdampak," ujar Galih, salah satu warga Brayut, Pandowoharjo, Sleman, Selasa (4/07/2023).

Galih menyampaikan, kandang ayam tersebut dekat dengan kawasan permukiman warga. Sehingga bau yang berasal dari kandang ayam sangat mengganggu warga. Selain itu, juga menimbulkan banyak lalat.

"Yang jadi permasalahan adalah keberadaan kandang di kawasan padat penduduk dengan standar AMDAL yang sangat tidak baik. Hal itu menjadikan kandang-kandang sumber penyakit, lalat, dan polusi udara sampai radius 300 meter," urainya.

Galih mengungkapkan, warga terdampak sudah melaporkan permasalahan itu kepada kalurahan dan instansi terkait. Warga juga telah menyampaikan langsung permasalahan kepada pemilik kandang.

"Warga sering menyampaikan langsung ke pemilik kandang tapi mereka tidak perduli terhadap permasalahan ini," tandasnya.

Warga, lanjut Galih, juga sudah meminta mediasi dengan pemilik kandang ayam. Mediasi terlaksana pada 7 Juni 2023 lalu.

Jogoboyo Kalurahan Pandowoharjo, Margono mengungkapkan sudah memediasi antara peternak dengan warga. Dari mediasi tersebut sudah ada kesepakatan.

"Sudah ada kesepakatan berita acara, tapi sampai sekarang berita acara belum ditandatangani baru kita sodorkan kepada para pihak. Jadi kemarin sudah ada kesepakatan untuk kedua belah pihak," ucapnya.

Margono mengaku tidak tahu persis kapan kandang ayam tersebut mulai beroperasi. Namun sepengetahuannya sebelum 2009, kandang ayam tersebut sudah ada.

"Warga menolak karena dampaknya, jadi ada lalat dan aroma bau," tegasnya.

Dari kesepakatan saat mediasi, menurut Margono pemilik kandang ayam harus menjaga kebersihan. Selain itu, yang masih dimusyawarahkam adalah terkait kompensasi.

'Kemarin kesepakatannya itu dijaga kebersihannya, lewat pembinaan dari Dinas Lingkungan Hidup. Kemudian juga ada kompensasi, tapi kompensasinya masih dimusyawarahkan keluarga dari pihak peternak seperti itu," ungkapnya.

Pihak kalurahan saat ini sedang mengagendakan untuk pertemuan kembali antara warga dengan pemilik kandang ayam.

"Dan ini katanya minta dikumpulkan lagi dari pihak terdampak mau minta dipertemukan lagi, baru saja agendakan. Mungkin, kalau tidak minggu depan ya minggu-minggu ini," tandasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman, Epiphana Kristiyani menuturkan pihaknya telah datang ke lokasi pada 3 Juli 2023 untuk melakukan pemantauan.

Hasil pemantauan, ayam yang ada di kandang sebanyak 2.000 ekor. Sebab, dari pemilik menyebutkan 2.000 ayam lainnya sudah dipindah ke kandang lain.

Selain itu dari hasil pantauan di lokasi, ada beberapa tempat di lokasi kandang yang basah. Kemudian juga banyak terdapat lalat dan bau.

"Ya memang kondisi kandang beberapa tempat itu basah, memang banyak lalat, bau, kurang lebih 50 meter teman-teman yang ke sana bilang tercium baunya. Kemudian kita ke lapangan ada berita acara, bersama teman Dinas Peternakan," urainya.

Usai melihat kondisi kandang kemudian ditindaklanjuti dengan meminta pemilik kandang menjaga kebersihan. Selain itu rutin dilakukan penyemprotan.

"Kemudian tindak tindak lanjut dari hasil pemantauan itu ini peternakan akan membersihkan kotoran tiap hari, kemudian akan dilakukan penyemptortan secara rutin atau tiap hari. Lalu kemudian akan dilakukan pengurukan dasar kandang sehingga tidak ada perbedaan tinggi sehingga menyebabkan kandang ayam itu, yang dasar basah," ucapnya.

Pemilik kandang juga diminta menutup kandang selama 30 hari dimulai 3 Juli 2023 untuk melakukan pembenahan. Setelah 30 hari dinas akan datang untuk melakukan pengecakan kembali.

"Harus ada pemantauan untuk memastikan apakah yang sudah ditulis diberita acara yang ada di kami sudah dilaksanakan atau belum. Pasti nanti kita akan memantau lagi," pungkasnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/07/04/232100878/warga-4-padukuhan-di-sleman-pasang-spanduk-protes-kandang-ayam-keluhkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke