Salin Artikel

Sapi Kurban Presiden Jokowi Dijaga 24 jam oleh Warga Tepus Gunungkidul

Sapi jenis Angus ini dikirim dari Kantor Gubernur DIY, dan tiba sekitar pukul 14.00 WIB. Untuk mencapai lokasi harus melewati jalan yang belum diaspal ataupun corblok. Hanya tanah dan bebatuan yang dikeraskan, melalui samping pegunungan kapur, khas tanah Gunungkidul.

Warga menyiapkan kandang sementara yang terbuat dari tenda yang atapnya galfalum. Beberapa warga menyiapkan lampu dan pakan untuk sapi yang diberi nama Black Boss ini.

Black Boss terlihat cukup besar. Saat duduk, terdengar suara bruk karena badan sapi dengan bobot lebih dari 1 ton.

"Kami tidak menyangka dapat bantuan, awalnya saya kira guyon, eh ternyata benar. Dapat kabar sekitar dua minggu yang lalu. Alhamdullilah dapat sapi bantuan dari presiden," kata takmir Masjid Al-Falakh Singkil, Setyo Wibowo, di Padukuhan Singkil, Selasa petang.

Selain itu, di sekitar kandang juga diberi lampu penerangan. "Iya ditunggu, takutnya kalau ada apa-apa," kata Setyo.

Setyo mengaku untuk pakan Black Boss tidak khawatir karena sudah dibawakan oleh peternak satu karung pakan, dan akan cukup sampai saat penyembelihan pada hari Kamis 29 Juni 2023 mendatang.

Nantinya daging sapi ini akan dibagikan kepada 150 an kepala keluarga di Padukuhan Singkil. Selain itu, warga juga sudah patungan membeli satu ekor sapi.

"Nanti akan menyembelih dua ekor sapi. Cukuplah untuk kepala keluarga disini," kata dia.

Disinggung petugas yang akan menyembelih sapi, Setyo mengaku sudah mempersiapkan 10 orang warga sekitar. Tidak ada pelatihan khusus karena sudah ada warga yang sudah pernah menyembelih sapi berukuran jumbo.

"Petugas yang menyembelih sudah pernah menyembelih sapi yang besar juga," kata dia.

Dari pengamatan Kompas.com, sapi berukuran cukup besar sempat diberi makan oleh warga. Ukuran yang cukup besar membuatnya tidak banyak beraktifitas.

Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat Setda Gunungkidul, Wijang Eka Aswarna mengatakan, setelah dua tahun absen, tahun ini Pemkab menganggarkan penyaluran hewan kurban, yakni tiga ekor sapi.

Pembelian hewan kurban bupati di 2023 diambil dari APBD Gunungkidul. Total anggaran yang akan dikucurkan mencapai sekitar Rp 90 juta.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/06/27/194604878/sapi-kurban-presiden-jokowi-dijaga-24-jam-oleh-warga-tepus-gunungkidul

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com