Salin Artikel

Petaka Miras Oplosan di Bantul, Pelajar SMK Muntah Seharian dan Meninggal Usai Dirawat di RS

KOMPAS.com - Kasus tewasnya seorang pelajar SMK usai menenggak minuman keras (miras) oplosan terjadi di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.

Sebelum meninggal, korban berinisial RA (17) sempat dirawat di rumah sakit karena mengeluh tak enak badan dan muntah dari pagi sampai sore.

Polisi melakukan penyelidikan dan mengamankan barang bukti berupa botol kosong yang diduga menjadi tempat bekas mengoplos miras milik korban.

Kronologi kejadian

Polisi mengungkapkan kronologi peristiwa yang menewaskan remaja asal Kapanewon Pandak tersebut.

Peristiwa bermula saat korban mengajak temannya, RW (15) untuk meminum miras di rumah BT (20) di Gilangharjo, Pandak, Bantul, Sabtu (17/6/2023) siang.

Saat itu, korban membawa dua botol miras 500 dan 600 ml.

Tiba di rumah BT, korban menunjukkan kalau miras yang dia bawa bisa terbakar saat disulut api.

Lantas, korban meminta RW untuk membeli satu kaleng minuman soda, satu sachet minuman energi dan satu botol minuman energi.

Setelah dicampur, lalu minuman tersebut diminum korban dan RW.

Setelah habis satu botol, RW tidak kuat dan memilih tidur di sofa rumah BT, sementara RA duduk di sofa.

Saat itu, BT kemudian menjemput teman lainnya, AK (20) di daerah Manding.

Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry Prana Widyana mengatakan, AK yang baru saja datang ke rumah BT ditawari minuman RA, namun ditolak.

"Minuman tersebut dihabiskan RA," kata dia, Sabtu (17/6/2023).

Muntah seharian

Setelah selesai minum, mereka langsung pulang ke rumah masing-masing.

Pada Minggu (18/6/2023), korban muntah-muntah dari pagi sampai sore dan mengeluhkan tidak enak badan.

Kemudian, korban dibawa keluarganya ke rumah sakit di Pandak pukul 18.30 WIB.

"Korban dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 20.30 WIB," ujar dia.

Polisi olah TKP

Mendapat informasi tersebut, polisi melakukan olah tempat kejadin perkara (TKP)

Selanjutnya, polisi mengamankan barang bukti berupa botol kosong yang diduga menjadi tempat bekas mengoplos miras milik korban.

Saat ini, polisi menyelidiki di mana korban membeli miras, karena korban membeli lalu mengoplos sendiri.

"Pihak keluarga sudah menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan almarhum RA sudah dimakamkan kemarin, Senin (19/6/2023) siang," kata dia.

Jeffry menegaskan, kepolisian akan menindak tegas segala bentuk pelanggaran terkait miras ilegal maupun oplosan.

"Namun, kami juga meminta kerja sama masyarakat agar segera melapor bila mendapati perdagangan miras ilegal di sekitarnya," kata dia.

Pernah diingatkan warga

Salah satu warga Jodog yang enggan disebut namanya, mengungkapkan mereka yang meminum miras oplosan di rumah warga di Jodog itu bukan pertama kalinya.

Warga sekitar pun sudah mengingatkan agar para remaja tersebut tak minum minuman keras.

“Dulu sudah pernah diingatkan warga, namun ternyata masih terulang. Mungkin karena rumah yang dipakai minum-minuman ini jauh dari warga yang lain sehingga lebih bebas mereka kumpul,” ucap dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono | Editor Khairina), TribunJogja.com

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/06/21/132550078/petaka-miras-oplosan-di-bantul-pelajar-smk-muntah-seharian-dan-meninggal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke