Salin Artikel

Belum Dibayar Rp 150 Juta, Tukang Las di Masjid Raya Sheikh Zayed Ingin Bertemu Gibran

KOMPAS.com - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, terkejut ketika mengetahui Sub-Kontraktor PT Galang Insan Nusantara ditagih oleh tukang las rekanannya yang bernama Ahmad Mustaqim sebesar Rp 150 juta untuk biaya pengerjaan di Masjid Raya Sheikh Zayed.

Gibran kaget karena sebelumnya masalah serupa juga pernah muncul. Warung makan Restu Bunda milik Dian (38) diutangi pekerja proyek pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed hingga sebanyak Rp 145 juta.

Utang kepada warung makan itu pun telah dilunasi pada Sabtu (18/3/2023) setelah mendapat perhatian Gibran.

Kali ini, giliran Ahmad Mustaqim yang mengaku jasanya dalam pembuatan hand railing tangga menara dan ornamen kembang kawung Masjid Raya Sheikh Zayed Solo yang dikerjakan sejak Oktober 2022 hingga Februari 2023 belum dibayar.

Akan tetapi, Kuasa Hukum PT Galang Insan Nusantara, Christiansen Aditya, justru menyomasi Ahmad Mustaqim dan tidak mengakui adanya utang tersebut.

Janji selesaikan masalah

Gibran pun berjanji akan segera menyelesaikan persoalan tersebut. Dia pun mengungkapkan bahwa saat ini kontraktor utama pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed, PT Waskita Karya, sedang bermasalah sejak direktur utamanya, Destiawan Soewardjono, ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung RI.

"Masjid ya? Nanti saya urus. Ada lagi?" Kata Gibran, dikutip dari TribunSolo.com, Selasa (13/6/2023).

"Ya Waskita lagi bermasalah," imbuhnya.

Gibran pun berjanji akan menindaklanjuti kasus ini meski dia mengaku masih belum tahu akan menegur pihak yang mana.

"Nanti kita tindaklanjuti," tandasnya.

Berharap bertemu Gibran

Sementara itu, Ahmad Mustaqim (24) bersama rekan-rekannya yang belum dibayar untuk jasanya dalam proses pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed ingin bertemu dengan Gibran.

"Saya bersama teman-teman ingin sekali bertemu dengan Mas Wali Kota Solo (Gibran Rakabuming Raka) biar ada titik terangnya dan ada pihak yang netral, tidak saling membela siapapun," ujar Ahmad.

Ahmad mengaku, pihaknya pun siap bila nantinya dipertemukan dengan PT Galang Insan Nusantara.

"Sebetulnya saya tidak mau diperpanjang permasalahannya, saya ingin hak saya dan teman-teman saja," ucap Ahmad.

"Saya juga pernah menemui PT GIN namun tidak ada respon," pungkasnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/06/13/172411178/belum-dibayar-rp-150-juta-tukang-las-di-masjid-raya-sheikh-zayed-ingin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke