Salin Artikel

Sejarah Kabupaten Bantul yang Dahulu Bernama Bantulkarang

KOMPAS.com - Kabupaten Bantul adalah sebuah kabupaten yang terletak di bagian selatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dengan luas wilayah 506,85 kilometer persegi, wilayahnya terbagi menjadi 17 Kapanewon, 75 Kalurahan, dan 933 Padukuhan

Semboyan Kabupaten Bantul adalah Projotamansari yang merupakan akronim dari Produktif, Profesional, Ijo royo-royo, Tertib, Aman, Sehat, dan Asri.

Objek wisata Pantai Parangtritis dan Gumuk Pasir Parangkusumo yang populer di antara wisatawan jug terdapat di wilayah kabupaten ini.

Sejarah Kabupaten Bantul

Dilansir dari laman Pemerintah Kabupaten Bantul, awal pembentukan wilayah ini berawal dari perjuangan Pangeran Diponegoro melawan penjajah Belanda.

Saat itu Pangeran Diponegoro sempat bermarkas di Goa Selarong di Desa Guwosari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul sejak tahun 1825 hingga 1830, setelah rumahnya di Tegalrego dibakar oleh Belanda.

Goa Selarong pernah diserbu oleh pasukan Belanda, akan tetapi Goa ini telah kosong karena Pangeran Diponegoro telah berpindah tempat dan meninggalkan Selarong.

Seusai meredam perjuangan Diponegoro, Pemerintah Hindia Belanda kemudian membentuk komisi khusus untuk menangani daerah Vortenlanden yang bertugas menangani pemerintahan daerah Mataram, Pajang, Sokawati, dan Gunung Kidul.

Selanjutnya, kontrak dengan Kasunanan Surakarta dengan Kasultanan Yogyakarta juga dilakukan baik hal pembagian wilayah maupun pembayaran ongkos perang, penyerahan pemimpin pemberontak, dan pembentukan wilayah administratif.

Pemerintah Hindia Belanda dan Sultan Yogyakarta mengadakan kontrak kerja sama tentang pembagian wilayah administratif baru dalam Kasultanan disertai penetapan jabatan kepala wilayahnya, pada tanggal 26 dan 31 Maret 1831.

Saat itu Kesultanan Yogyakarta dibagi menjadi tiga kabupaten yaitu Bantulkarang untuk kawasan selatan, Denggung untuk kawasan utara, dan Kalasan untuk kawasan timur.

Menindaklanjuti pembagian wilayah baru Kesultanan Yogyakarta, secara resmi ditetapkan pembentukan Kabupaten Bantul yang sebelumnya di kenal bernama Bantulkarang.

Sri Sultan Hamengkubuwono V menugaskan seorang Nayaka Kasultanan Yogyakarata bernama Raden Tumenggung Mangun Negoro untuk memangku jabatan sebagai Bupati Bantul.

Hal ini dilakukan pada tanggal 20 Juli 1831 atau Rabu Kliwon 10 sapar tahun Dal 1759 (Jawa), yang setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Jadi Kabupaten Bantul.

Tak hanya menjadi peringatan berdirinya Kabupaten Bantul, bagi masyarakat Bantul tanggal 20 Juli juga memiliki nilai kepahlawanan dan kekeramatan mengingat Perang Diponegoro dikobarkan tanggal 20 Juli 1825.

Sumber:
bantulkab.go.id  
budaya.jogjaprov.go.id  

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/06/04/221158478/sejarah-kabupaten-bantul-yang-dahulu-bernama-bantulkarang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke