Salin Artikel

Para Biksu Thudong Berkunjung ke Candi Prambanan dan Candi Sewu

Bhante Kantadhammo atau Bhante Wawan mengatakan, kunjungannya bersama rombongan bukan untuk ritual keagamaan. Namun untuk melihat langsung Candi Hindu dan Candi Buddha.

"Saya mengambil satu hari khusus buat para biksu-biksu Thudong, para guru-guru, kepala wihara bahwa hari ini kita mau memperkenalkan inilah budaya-budaya Indonesia yang banyak peninggalan-peninggalan jaman Hindu dan Budha," ujar Bhante Wawan di halaman kompleks Candi Prambanan wilayah Klaten, Jawa Tengah, Jumat (2/6/2023).

Bhante Wawan menuturkan, tidak semua Biksu yang jalan kaki dari Thailand ikut dalam rombongan. Sebab mereka harus istirahat setelah menempuh perjalanan jauh dengan jalan kaki.

"Kurang lebih ada 40-an (yang ikut berkunjung). (Biksu dari Thailand) tidak semua ikut, ada beberapa Bhante Thudong kalau enggak salah enam orang tidak ikut karena kecapekan," ucapnya.

Menurut Bhante Wawan, satu hari ini memang khusus untuk mengunjungi candi-candi. Ada beberapa candi Hindu dan Candi Buddha yang dikunjungi.

Sementara itu, General Manager Candi Prambanan dan Ratu Boko I Gusti Putu Ngurah Sedana menyampaikan, rombongan Biksu Thudong berkunjung dalam rangka berwisata.

"Para Biksu Thudong tadi di tempat kami dalam rangka berwisata religi karena di sini kan ada tiga Candi Budha yaitu Candi Lumbung, Candi Bubrah, kemudian Candi Sewu," urainya.

Ngurah Sedana menyampaikan, setibanya di Kompleks Candi Prambanan, rombongan biksu dipersilakan untuk beristirahat dan telah disiapkan makan siang di resto. Lokasi resto ini berada di dalam kompleks Candi Prambanan.

Dari resto ini, para pengunjung termasuk rombongan Biksu dapat dengan jelas melihat view kemegahan Candi Prambanan.

"Kita sudah siapkan guide untuk memberikan informasi terkait Candi Prambanan. Tapi karena waktunya juga terbatas, sehingga para Biksu setelah melaksanakan makan siang, kita sudah siapkan makan siang tadi, kemudian langsung menuju ke Candi Prambanan," urainya.

Kunjungan wisatawan ke Candi Prambanan di hari cuti bersama ini cukup ramai. Para wisatawan di Candi Prambanan pun lanjut Ngurah Sedana sangat antusias dengan kedatangan rombongan Biksu. Bahkan, banyak pengunjung yang mengajak para Biksu berfoto.

Tak hanya itu, para umat agama Budha juga banyak yang datang menyambut kedatangan rombongan Biksu.

"Banyak sekali umat Buddha dari Jawa Tengah, DIY berdatangan ke sini untuk melihat secara langsung biksu-biksu Thudong yang melakukan perjalanan jauh dari Thailand ke Borobudur, kemudian lanjut berwisata ke Candi Prambanan dan Candi Sewu," ungkapnya.

Di lokasi, rombongan biksu berkeliling Candi Prambanan dan menikmati suasana. Setelah itu kemudian rombongan Biksu awalnya mengunjungi Candi Sewu.

"Para Biksu tadi juga banyak yang naik ke atas melihat situasi bilik-bilik Candi Prambanan. Tadi sekitar setengah jam di sana, terus menuju Candi Sewu," pungkasnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/06/02/162342178/para-biksu-thudong-berkunjung-ke-candi-prambanan-dan-candi-sewu

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com