Salin Artikel

Ditolak Keluarga, Pejalan Kaki Asal Blora yang Dilindas Truk Dimakamkan Dinsos Kulon Progo

Sariten (60) dikubur setelah jenazah tidak juga diambil pihak keluarga sampai hari keempat sejak kematiannya.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Kulon Progo, Yohanes Irianta mengungkapkan, pemerintah bergerak atas dasar kemanusiaan untuk memakamkan korban.

“Dengan dasar kemanusiaan dan setelah didesak dari RSUD Wates,” kata Kadis Irianta via pesan singkat, Jumat (12/5/2023).

Pemakaman Sariten berlangsung setelah ada kepastian bahwa keluarganya tidak mengurusnya. Bahkan, memasuki hari keempat mayat itu tidak juga diambil.

Sariten korban tabrak lari saat sedang jalan kaki di Jalan Nasional III Wates–Purworejo di wilayah Kalurahan Kedundang, Kapanewon Temon, Kulon Progo, Selasa (9/5/2023). Pensiunan ini tewas mengenaskan dengan tubuh dan kepala remuk akibat dilindas truk.

Awalnya korban tidak memiliki identitas. Inafis Polri turun tangan memeriksa hingga diketahui bahwa korban berasal dari Blora.

Dinsos PPPA Kulon Progo berkoordinasi dengan Dinsos Blora secara informal, keluarga hingga lurah di Cepu. Hasilnya, keluarga memang tidak juga mengurus jenazah maupun Jasa Raharja.

“Melalui TKSK setempat kami koordinasi dengan keluarga, diperoleh informasi bahwa keluarga tidak akan mengurus jenasah, keluarga yang ada hanya anak tiri, korban sudah pergi dari rumah sudah lama,” kata Kadis Irianta via pesan.

Dinsos PPPA lantas berkoordinasi dengan Badan Amil Zakat (BAZNAS) untuk soal pembiayaan pemakaman korban dan tempat pemakaman.

Pihaknya meminta bantuan BAZNAS karena tidak mungkin menggunakan dana Biaya Tidak Terduga (BTT) APBD, seperti untuk jenazah tanpa identitas yang kerap ditangani.

Akhirnya, jenazah bisa dikubur di Temon, hari ini.

Sementara itu, Sumaryono, salah satu petugas yang ikut mendampingi pemakaman korban mengungkapkan penguburan terlaksana lancar.

Semua diawali pemulasaraan di rumah sakit. Mereka juga melakukan shalat untuk jenazah ini di rumah sakit, sebelum dikubur.

Penguburan berlangsung selama hampir satu jam sejak pukul 09.30 WIB.

Petugas dari Dinsos PPPA Kulon Progo, relawan kemanusiaan, sejumlah anggota TNI-Polri dan warga sekitar Kedundang III menghadiri pemakaman itu.

“Tidak ada pihak dari Blora yang datang. Hanya saja, kami menerima kabar kalau pemerintah di sana mengucapkan terima kasih pada Dinsos Kulon Progo, rumah sakit dan lainnya yang sudah membantu warganya untuk dikubur di sini,” kata Sumaryono.

Usai penguburan, mereka berdoa bersama kemudian membubarkan diri.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/05/12/130226278/ditolak-keluarga-pejalan-kaki-asal-blora-yang-dilindas-truk-dimakamkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke