Salin Artikel

Polda DIY Terbitkan DPO 2 Orang Diduga Akan Ambil Motor Perempuan di Sleman

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Polda DIY menerbitkan Daftar Pencarian Orang (DPO) terhadap dua orang yang diduga hendak mengambil sepeda motor dan memukul seorang perempuan di sekitar simpang empat Condongcatur, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman. Saat ini Polisi masih melakukan pengejaran terhadap kedua orang pria tersenut.

Kasubbid Penmas Bidhumas Polda DIY AKBP Verena Sri Wahyuningsih mengatakan Ditreskrimum Polda DIY masih terus melakukan pencarian terhadap dua orang tersebut.

"Untuk saat ini telah diterbitkan daftar pencarian orang dengan dasar DPO/35/V/2023 Ditreskrimum tanggal 8 Mei 2023," ujar Kasubbid Penmas Bidhumas Polda DIY AKBP Verena Sri Wahyuningsih, Senin (8/05/2023).

Verena menyampaikan, dua orang yang masuk dalam daftar pencarian orang yakni berinisial NR seorang laki-laki, status sebagai mahasiswa. Kemudian inisial IL seorang laki-laki, status mahasiswa.

Korban, lanjut Verena, sudah membuat laporan polisi. Korban juga telah dimintai keterangan terkait peristiwa yang dialaminya.

"Ya untuk laporan dari korban sudah ada. Jadi beberapa waktu yang lalu pihak korban melakukan laporan ke Polda DIY dan sudah dilakukan pemeriksaan. Jadi korban ini tidak asli Yogya. Dia bukan orang Yogya dan berada di Magelang, Jateng," tuturnya.

Dua orang yang masuk dalam DPO tersebut disangkakan dengan Pasal 351 KUHP atau 335 KUHP atau 368 KUHP jo Pasal 53 KUHP.

"Kami mohon bantuan masyarakat seluruhnya yang mengetahui keberadaan yang bersangkutan bisa menelpon menggubungi Ditreskrimum atau Polda DIY," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, viral di media sosial Twitter seorang perempuan yang diduga hendak diminta sepeda motornya oleh dua orang.

Peristiwa tersebut diunggah di media sosial Twitter @merapi_uncover. Di postingan juga di unggah video dan foto.

Di unggahan tersebut dituliskan kronologi :

"Nyetop dijalan ngaku ngaku orang samsat bilang moyor yang dibawa motor leasing terus mau minta motor" tulis akun Twitter tersebut.

Di video yang diunggah terlihat dua orang berboncengan sepeda motor mendatangi korban saat berhenti di lampu merah simpang empat Condongcatur.

Kemudian terlihat di video berikutnya, dua orang tersebut mengendarai sepeda motor berada di depan korban.

Keduanya terlihat mengarahkan korban berbelok arah dengan melambaikan tangan. Namun korban yang berada di belakang menolak mengikuti.

Tampak kedua orang tersebut kembali mendatangi korban karena melihat tidak mengikuti mereka.

"Tim sudah punya nama, sudah punya alamat, sudah didatangi rumah istrinya, dan tempat nongkrongnya," ujar Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan usai acara Jumat Curhat di Taman Kuliner Condongcatur, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, Jumat (5/05/2023).

Suwondo Nainggolan memastikan sudah mempunyai data lengkap dari keduanya. Saat ini tim sedang melakukan pengejaran.

"Kami masih mengejar, kami punya data lengkapnya, semuanya. Kita berdoa supaya lekas tertangkap," jelasnya.

Korban lanjut Suwondo Nainggolan berada di Magelang, Jawa Tengah. Pihanya juga telah mendatangi korban di rumahnya.

"Korban di Magelang. Sudah kita datangi dan kita undang untuk membuat laporan polisi," ucapnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/05/08/155330378/polda-diy-terbitkan-dpo-2-orang-diduga-akan-ambil-motor-perempuan-di

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com