Salin Artikel

Pidato di JEC Yogyakarta, Prabowo Sebut Ganjar dan Anies Putra Terbaik Bangsa

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Prabowo Subianto menyebut Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sebagai dua putra bangsa terbaik saat ini.

Hal tersebut disampaikan oleh Prabowo saat mengisi pidato acara reuni akbar dan halal bihalal purnawirawan TNI dan Polri bersama Letjen TNI Purn Prabowo Subianto, di Jogja Expo Center (JEC), Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Mas Ganjar Pranowo dan Mas Anies Baswedan keduanya adalah putra terbaik bangsa," kata dia, Rabu (3/5/2023).

Prabowo mengimbau kepada seluruh warga Indonesia pada saat Pemilu 2024 mendatang agar tak saling ejek atau saling melempar ujaran kebencian pendukung satu dengan lainnya.

Ditambah lagi, menurut Prabowo, kedua sosok tersebut berniat baik untuk memajukan bangsa dan negara.

"Jangan mudah terprovokasi, jangan menjelak-jelekkan siapapun," kata dia.

Menurutnya, pada Pemilu 2024 mendatang, para peserta pemilu saling adu gagasan, bersaing dengan visi-misi dan program.

"Kita akan bersaing dengan gagasan. Bersaing dengan program. Perbedaan tak ada masalah," kata dia.

Dengan saling adu gagasan serta program dan meninggalkan saling ejek, maka menurut Prabowo Pemilu dapat mendewasakan bangsa.

"Kita menjadi bangsa dewasa, percaya diri. Kalau politik mengejek ngenyek, kurang dewasa orang seperti itu," tegasnya.

Ia mengimbau kepada pendukungnya agar pada saat Pemilu tidak saling ejek dan tidak saling bersitegang dengan pendukung capres lainnya.

"Tak usah tegang-tegangan," kata dia.

"Saya dicalonkan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) menjadi calon presiden," pungkasnya.

Sebelumnya, saat menghadiri acara halal bihalal dan reuni akbar purnawirawan TNI dan Polri di Jogja Expo Center, Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Prabowo Subianto diteriaki presiden.

"Prabowo Presiden, Prabowo Presiden," teriak massa yang datang ke acara ini, Rabu (3/5/2023).

Dalam acara ini, kurang lebih 12 ribu purnawirawan dari DIY dan Jawa Tengah datang ke JEC menghadiri halal bihalal dan reuni akbar purnawirawan TNI dan Polri.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto melakukan kunjungan ke Kota Yogyakarta. Dalam kunjungan ini Menhan Prabowo mendapatkan sambutan berupa teriakan 'Hidup Prabowo, Prabowo Presiden,' oleh masyarakat yang menunggu.

Pantauan Kompas.com, Prabowo Subianto datang ke Koramil 12 Gondomanan pada pukul 11.30 didampingi oleh mantan Ketua Umum PSSI Mochammad Iriawan atau kerap disapa Iwan Bule.

Turun dari mobilnya, Prabowo disambut dengan teriakan "Hidup Prabowo, Prabowo Presiden," oleh masyarakat yang sudah menunggu.

Prabowo juga menyempatkan diri untuk menyapa warga Kota Yogyakarta yang menunggu di pinggir trotoar jalan.

Setelah bersalaman dengan warga, Prabowo lalu menuju Koramil 12 Gondomanan untuk menyapa anggota TNI serta menyerahkan kendaraan berupa motor trail untuk digunakan oleh Babinsa.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/05/03/175549078/pidato-di-jec-yogyakarta-prabowo-sebut-ganjar-dan-anies-putra-terbaik

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com