Salin Artikel

Anggota Densus 88 Bripda Dhendri yang Tewas Ditusuk WNA Uzbekistan Dimakamkan di Sleman

Suasana duka menyelimuti rumah Bripda Dhendri Ahmad Septian di Padukuhan Tapansari, Candibinangun, Pakem, Kabupaten Sleman. Rumah duka tampak dipenuhi pelayat, baik saudara, teman, tetangga dan personil Kepolisian.

Tampak hadir melayat di rumah duka Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan, Kapolresta Sleman AKBP Yuswanto Ardi. Hadir pula sejumlah anggota Densus 88 Antiterror.

Jenazah Bripda Dhendri Ahmad Septian diberangkatkan dari rumah duka ke peristirahatan terakhirnya dengan upacara kedinasan. Di dalam upacara kedinasan, juga dibacakan keputusan Kapolri tentang kenaikan pangkat setingkat dari Bripda menjadi Briptu Anumerta.

Peti jenazah Briptu Anumerta Dhendri Ahmad Septian terlihat diangkat oleh sejumlah anggota Densus 88 Antiterror yang diiringi dengan barisan personel dari Polresta Sleman.

Paman Almarhum Dhendri Ahmad Septian, Suyadi mengatakan jenazah tiba di rumah duka pada Jumat (21/04/2023) pagi.

"Meninggal di Jakarta sehabis tugas dinas jam 19.51 WIB di rumah sakit Jakarta. Sampai di sini tadi jam 8.30 WIB, lewat darat karena mau lewat udara sudah tidak ada pesawat lagi," ujar Suyadi, Paman Almarhum Dhendri Ahmad Septian saat ditemui di rumah duka Tapansari, Candibinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Jumat (21/04/2023).

Kepergian Dhendri Ahmad Septian menyisakan duka mendalam bagi seluruh keluarganya. Namun demikian, keluarga tetap kuat karena sudah menjadi kehendak Yang Maha Kuasa.

"Kondisi keluarga Alhamdulillah sampai sekarang walaupun sedih tapi tetap kuat itu sudah takdir yang kuasa," tandasnya.

Almarhum, lanjut Suyadi,, memang dapat dikatakan tumbuh dari keluarga Kepolisian. Sebab kakak kandung dan kakak iparnya, merupakan anggota Kepolisian.

"Ya sejak kecil memang cita-cita (menjadi Polisi)," urainya.

Suyudi menuturkan almarhum merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Keponakanya tersebut, memiliki pribadi yang baik dan pendiam.

"Anaknya pendiam, baik hati, enggak neko-neko," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Kabar duka datang dari lingkungan Detaemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri. Salah satu anggotanya, Bripda Dhendri Ahmad Septian, yang menjadi korban penusukan warga negara asing (WNA) Uzbekistan saat hendak kabur dari Kantor Imigrasi, dinyatakan meninggal dunia.

"Innalillahi wainna ilaihirojiun, telah meninggal dunia Bripda Dhendri Ahmad Septian, korban penusukan di Kantor Imigrasi Jakut, Anggota Densus 88," kata Juru Bicara Densus 88 AT Polri Kombes Aswin Siregar kepada wartawan, Kamis (20/4/2023).

Aswin mengatakan, Bripda Dhendri meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada hari ini, pukul 11.15 WIB.

Aswin menyampaikan, Densus 88 AT Polri akan berikan yang terbaik untuk mengenang jasa-jada Bripda Dhendri.

"Semoga almarhum husnul khatimah diampuni segala dosa-dosanya dan diterima di sisi Allah SWT, amiin," ucap Aswin.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/04/21/160326778/anggota-densus-88bripda-dhendri-yang-tewas-ditusuk-wna-uzbekistan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke