Salin Artikel

Petugas "Cleaning Service" Kampus Negeri di Kulon Progo Curi Motor Berkali-kali untuk Karaoke

Warga mengenalnya sebagai JSA, pemuda asal Kalurahan Sukoreno, Kapanewon Sentolo. JSA telah berurusan dengan polisi karena beberapa kali mencuri motor di sejumlah tempat.

“Tersangka mencuri di dua TKP (tempat kejadian perkara), Pengasih dan Kokap,” kata Kepala Satuan Reserse Polres Kulon Progo Ajun Komisaris Rahmat Darmawan, Senin (17/4/2023).

JSA sebenarnya tertangkap karena membeli dan memakai obat-obatan. Setelah polisi mengorek semua keterangannya, pemuda ini ternyata juga mengaku telah mencuri beberapa motor dari jalanan.

Terungkap dalam pemeriksaan, ia membawa lari satu Honda Kharisma di daerah Kapanewon Pengasih pada 5 April 2023. JSA juga mengambil sebuah motor Yamaha RX King yang diparkir di pinggir Waduk Sermo, Kapanewon Kokap, pada 9 April 2023.

Polisi mengumpulkan bukti dan menyitanya, seperti kunci T dan dua mata kunci yang sudah dditipiskan. JSA tidak beraksi sendiri, ia juga bersama seorang anak usia pelajar dalam mewujudkan aksinya.

“Dia memang sudah menyiapkan dan merencanakan,” kata Rahmat.

Polisi lantas menjerat JSA dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian ayat 3e dan 4e.

“Dengan ancaman maksimal tujuh tahun penjara,” kata Rahmat.

JSA mengaku, dirinya sebenarnya seorang karyawan kebersihan yang bekerja membersihkan lingkungan satu kampus negeri di Kulon Progo. Uang hasil bekerja digunakan untuk berobat.

Namun, ia juga mengaku mempunyai keinginan pergi ke tempat hiburan, belanja, dan membeli rokok. Keinginan itulah yang membuatnya berniat mencuri.

Ia membuat sendiri kunci T untuk membuka kunci pengaman roda dan dua kunci starter yang sudah dihaluskan untuk membuka kunci setang dan menghidupkan motor. JSA mengaku belajar dari dunia maya.

“(Kunci T) bikin sendiri. Searching,” kata JSA.

Pemuda ini mengaku memilih motor yang mudah dicuri. Seperti halnya Honda Kharisma di Pengasih. Saat itu kunci motor masih tergantung di motor. Sedangkan kunci T digunakan untuk eksekusi motor yang ditinggalkan pengunjung waduk yang hendak memancing.

Motor Kharisma telah dijual dengan harga Rp 1,4 juta, sedangkan RS King baru ditawarkan dan belum terjual.

“(Uang untuk) jajan, rokok, karaoke, dan bensin,” katanya.

Ia kemudian tertangkap karena terlibat memakai obat-obatan terlarang. Dari sana, terungkap bahwa KSI pencuriannya di beberapa lokasi.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/04/18/073642678/petugas-cleaning-service-kampus-negeri-di-kulon-progo-curi-motor-berkali

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com