Salin Artikel

Polemik Hilangnya Air Terjun Kedung Kandang, Warga Sudah Ungkap Keresahan Saat Sosialisasi Pembangunan Jembatan

"Kalau sosialiasasi ada Mas, baik di kalurahan, di masyarakat. Kami sempat usul keras agar kalau bisa menghindari kawasan air terjun, dan juga terasering karena kami khawatir akan mengganggu kawasan tangkapan air, dan air terjun," kata salah seorang pengelola Gunung Api Purba Nglanggeran Sugeng Handoko saat dihubungi Kompas.com, Jumat (14/4/2023).

Dikatakannya, saat sosialiasasi lebih banyak alasan teknis membuat masyarakat kurang mengerti. Saat itu yang pihaknya dan masyarakat menangkap pembangunan tidak akan mengganggu kawasan kedung kandang, tetapi saat ini kondisinya berbeda. 

Sugeng hanya bisa berharap, ke depan fungsi air terjun, dan sawah teraseringnya dikembalikan, meski diakuinya hal itu sulit.

"Cuman kami pengen fungsi sungai tetap menjadi fungsi sungai, dan sebisa mungkin dikembalikan daya tarik," kata dia. 

"Kita sudah kehilangan daya tarik utama, itu langka karena orang sering menyebut ubudnya jogja, karena keindahannya. Pembangunan infrastruktur bisa menjadi sesuatu yang menarik dan menjadi daya tarik," kata Sugeng.

Sugeng berharap artistik jembatan diperhatikan jika nantinya dibuat jalan penghubung area Kedung Kandang. Jembatan bisa didesain dengan estetika apik sehingga bisa menjadi daya tarik baru. 

 "Karena sedang membangun di kawasan wisata jangan sampai seperti jembatan pada umumnya hanya untuk lewat kendaraan," kata dia.

Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Gunungkidul, Harry Sukmono menyampaikan, pihaknya sudah melakukan peninjauan langsung ke lokasi bersama Dispar DIY, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (Dinas Pupesdm) DIY, dan masyarakat sekitar terkait kondisi terkini Air terjun Kedung Kandang. 

"Air terjun Kedung Kandang memang kena pembangunan jalan memang betul terjadi dan ini akan dikembalikan seperti semula sudah tidak mungkin kelihatannya, karena sudah berubah semuanya," kata Harry saat ditemui di kantor Pemkab Gunungkidul Kamis (13/4/2023). 

Melihat kondisi ini, pihaknya, Dispar DIY, dinas pupesdm DIY, dan warga akan merumuskan daya tarik baru. Menurut informasi yang diperoleh, nantinya jembatan akan memiliki bentuk yang unik. 

"Lokasi masih ada pemandangan tanah terasering yang mungkin bisa menjadi daya tarik baru. Jembatan nanti ikonik, kemari kami ditunjukkan dalam bentuk animasi. Nanti makanya (perlu) pemikiran baru inovasi untuk bisa mengembangkan dengan konsep baru," kata dia. 

Harry mengatakan, dalam pengembangan wisata selain destinasi wisata pembangunan Aminitas, dan aksesbilitas salah satunya jalan. 

"Pengembangan wilayah ini, mengangkat wilayah utara Gunungkidul," kata dia. 

Disinggung apakah nantinya masuk dalam penilaian revalidasi Geosite oleh UNESCO pada tahun 2023, dia mengatakan, tidak akan memengaruhi. Sebab, Situs warisan geologi di wilayah ini hanya melekat pada gunungnya yakni, Gunung Api Purba Nglanggeran. 

"Warisan geologinya di Gunung Api Purba Nglanggeran. Ini yang utama, yang lainnya pendukungnya. Kebetulan inovasi nglanggeran, kedung kandang diangkat menjadi atraksi yang diangkat," kata Harry.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/04/14/183858278/polemik-hilangnya-air-terjun-kedung-kandang-warga-sudah-ungkap-keresahan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke