Salin Artikel

Soal Dukun Pengganda Uang Banjarnegara, Ketum PBNU: Kita Punya Masalah Penguatan Pendidikan

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Masyarakat digegerkan dengan kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Tohari (45), dukun penggandaan uang di Banjarnegara, Jawa Tengah.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Yahya Cholil Staquf angkat bicara terkait kasus tersebut.

"Dukunnya dihukum sesuai hukum yang ada," ujar Yahya Cholil Staquf di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Selasa (4/4/2023).

Di sisi lain, Gus Yahya melihat dari kasus tersebut masih ada masyarakat yang percaya dan tergiur dengan modus menggandakan uang.

Menurut Gus Yahya, jika masih ada masyarakat yang percaya dengan modus penggandaan uang artinya belum terdidik.

"Namanya masyarakat, kalau masih percaya begitu-begitu ya berarti memang belum terdidik, harus didik," jelasnya.

Gus Yahya mengungkapkan perlu ada penguatan pendidikan di masyarakat tingkat bawah. Sehingga masyarakat tidak mudah percaya dengan modus-modus, seperti penggandaan uang.

"Kita punya masalah penguatan pendidikan, masyarakat akar rumput ini supaya tidak mudah (tidak mudah percaya)," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Tohari (45) dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah menggegerkan masyarakat. Sampai dengan 4 April 2023 ini telah ditemukan 12 jenazah korban dari Tohari (45).

Pelaku Slamet Tohari (45) mengaku mempunyai kemampuan melipatgandakan uang yang diberikan korban kepadanya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/04/04/234430978/soal-dukun-pengganda-uang-banjarnegara-ketum-pbnu-kita-punyamasalah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke