Salin Artikel

Piala Dunia U 20 Batal di Indonesia, Ayah Hokky Caraka: Sudah Banyak yang Dikorbankan

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Raut wajah Ribut Budi Suryono (43) ayah dari pemain U20 Hokky Caraka berubah ketika ditanya mengenai pembatalan Piala Dunia U20 di Indonesia. 

"Tentunya perasaan kami sangat kecewa, sangat sedih, kalau boleh dibilang sangat marah ya Mas," kata Ribut saat ditemui Kompas.com di rumahnya Padukuhan Susukan 1, Kalurahan Genjahan, Kapanewon Ponjong, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Kamis (29/3/2023). 

Dikatakannya, persiapan anak-anak menjadi pemain timnas tidak mudah dan membutuhkan proses dan jenjang waktu yang lama. Sehingga dia merasa tidak adil jika mimpi untuk bermain di kancah internasional harus batal. 

"Harus banyak yang dikorbankan seperti sekolah jauh dari orangtua banyak hal yang dikorbankan," kata Ribut.

Sembari melihat ke hamparan sawah di depan rumahnya, Ribut mengaku menghubungi Hokky semalam. Dia mengaku mendengar langsung kekecewaan anaknya ini.

Sejak drawing Piala Dunia U 20, dia selalu memantau perkembangan Piala Dunia U20 ini dan sudah bisa memperkirakan akan dibatalkan. 

Jika ada komentar miring mengenai ini hanya sepak bola, dan lain sebagainya. Ribut menilai mereka tidak mengetahui jika perjuangan untuk mencapai tahapan ini tidak mudah.  

"Tetapi ketika mereka merasakan langsung, bagaimana mereka bisa sampai ke skuad timnas usia 20 perjuangannya sangat melelahkan Mas. Mulai dari usia 10 tahun, SSB, harus membagi waktu latihan SSB dan sekolah; harus punya biaya tentunya, harus mengorbankan tenaga. Banyak hal sekali. Tentunya kekecewaan mereka tidak bisa dibeli oleh apapun," kata dia. 

Disinggung mengenai kekhawatiran dampak yang ditimbulkan pembatalan ini, Ribut mengaku jika dirinya khawatir FIFA mem-banned Indonesia, dan jika itu terjadi maka pemain dari Indonesia tidak punya jenjang karir Internasional. 

"Hanya bisa bermain lokal Indonesia. Tentunya akan banyak yang dirugikan hal ini," kata dia.

Dia menilai mental punggawa timnas U20 ini sudah kuat, karena sejak dalam latihan digembleng, bahkan perundungan sering diterima, sehingga akan kuat. 

"Sejak drawing gagal itu saya tidak tidur. Memantau berita, mau tidak mau harus memotivasi anak saya agar menetralisir kekecewaan anak saya," kata dia.

"Siapa yang tidak kecewa persiapan sudah seperti itu. Kecewa boleh tapi jangan sampai berkepanjangan," kata Ribut

Dia berharap anak-anak timnas U20 dan anak-anak yang saat ini tengah berjuang di klub maupun latihan tidak patah arang. 

"Mimpi ini harus kita bangun lagi. Mau tidak mau, anak saya, anak-anak yang ada di timnas U 20 ini harus bangun dan bermimpi kembali, membangun cita-cita kembali," kata dia

"Insya Allah dengan kejadian ini akan ada jalan terbaik untuk anak-anak Timnas U20," kata Ribut. 

Ke depan untuk pemangku kebijakan, agar menyingkirkan kepentingan pribadi dan kelompok untuk kepentingan sepak bola. 

"Jangan membuat kebijakan yang frontal tentang sepak bola," kata dia. 

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/03/30/133301478/piala-dunia-u-20-batal-di-indonesia-ayah-hokky-caraka-sudah-banyak-yang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke