Salin Artikel

Kapolda DIY Ungkap Anak yang Terlibat Kejahatan Jalanan di Rumah Bukan Anak Nakal

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Irjen Pol Suwondo Nainggolan menyebut pelaku kejahatan jalanan di bawah umur miliki sikap baik saat berada di rumah.

Ia mengatakan hal tersebut diketahui saat orangtua datang ke kantor polisi untuk menemui anaknya yang sedang menjalani pemeriksaan.

"Di rumah anak ini (pelaku kejahatan jalanan) tidak nakal jangan salah. Makanya saat bertemu orangtua para pelaku mereka bilang, 'anak saya baik lho saat di rumah'," katanya, Selasa (28/3/2023).

Lanjut Suwondo, dengan temuan ini orangtua diminta untuk mengawasi pergaulan anak di luar rumah, jangan sampai komunikasi dengan anak terhambat bahkan terputus.

"Yang perlu dilakukan seperti apa yang disampaikan Ngarsa Dalem, bagaimana orangtua harus mengecek anak-anaknya saat berada di luar rumah sampai larut malam telepon anaknya disuruh pulang," jelas dia.

Ia menambahkan, jangan sampai anak keluar rumah tanpa pengawasan orangtua. Menurutnya orangtua percaya dengan anak adalah hal yang wajar, namun orangtua wajib mengawasinya.

"Nanya itu tetap wajib, tanyain baru di mana, sedang apa, kalau kelewat malam disuruh pulang," kata dia.

Suwondo mencontohkan kasus pengeroyokan beberapa waktu lalu yang terjadi karena masalah sepele.

Menurutnya, kalau para pelaku tidak nongkrong maka kejadian itu tidak akan terjadi.

"Coba kalau mereka enggak nongkrong enggak terjadi itu. Kalau mau nongkrong ya jaga diri kalau ada masalah kecil tidak perlu sampai dikejar," ucap dia.

Sebelumnya, viral video pengeroyokan di media sosial beberapa waktu lalu.

Terkait peristiwa ini, Polresta Yogyakarta mengamankan 15 pelaku pengeroyokan, 9 di antaranya anak-anak dan 6 lainnya dewasa.

Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan menjelaskan, pengeroyokan bermula saat korban berinisial N bersama rekan-rekannya akan melakukan tarung sarung, pada Jumat (24/3/2023) pukul 4.30 WIB.

Korban bersama rombongan sebelumnya sudah janjian dengan kelompok lain untuk tarung sarung di wilayah Demak Ijo, Gamping, Kabupaten Sleman.

Namun, karena tidak bertemu dengan kelompok yang dimaksud, korban bersama kelompoknya berputar-putar di area Yogyakarta.

"Sesampainya di Jalan HOS Cokroaminoto, bertemu dengan kelompok lain sebanyak 2 sepeda motor dan saling kejar-kejaran," jelas Suwondo, Minggu (26/3/2023).

Sesampainya di depan SPBU Jati Kencana, datang 7 sepeda motor untuk mengejar kelompok korban.

"Korban memutar balik dilempar batu dan korban N terlempar tubuhnya oleng dan jatuh. Setelah jatuh dilakukan pengeroyokan oleh para pelaku ini," jelas dia.

"Niat daripada korban juga melakukan tarung sarung lalu ketemu kelompok tidak saling kenal saling umpat mengakibatkan peristiwa pengeroyokan," imbuhnya.

Nainggolan menambahkan atas peristiwa pengeroyokan ini satu anak berinisial N harus mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Sardjito.

"Satu korban atas nama N, kemarin saya datang ke Sardjito melihat langsung korban," kata dia.

Setelah dilarikan ke Rumah Sakit N segera dilakukan tindakan operasi dan saat ini dalam keadaan stabil.

"Kondisi sudah membaik karena tindakan pengobatan yang bersangkutan," bebernya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/03/28/201324578/kapolda-diy-ungkap-anak-yang-terlibat-kejahatan-jalanan-di-rumah-bukan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke