Salin Artikel

Kasus Pengeroyokan Anak di Yogyakarta, Pelaku Mengaku Diserang Terlebih Dulu

"Saya tahu orangnya. Rombongan korban memukul besi rombongan saya terlebih dahulu. Kami yang diserang," ujar salah satu pelaku kejahatan jalanan di hadapan Kapolda DIY, Minggu (26/3/2023) malam.

Menanggapi pengakuan pelaku tersebut, Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti informasi tersebut. 

"Ada info bagus ini, awalnya diserang. Nanti diperiksa kalau ada info tambahan kita cari, penyidikan bertujuan membuat terang pidana," ujar Suwondo.

Menurut dia, sampai saat ini belum ada penahanan terhadap rombongan korban.

"Sementara belum ada (dari rombongan korban ditahan). Ini seperti kasus Nol km ada laporan kami proses untuk mencari jalan keluar," kata dia.

Suwondo menjelaskan bahwa kasus penganiayaan atau kejahatan jalanan di wilayah Bumijo, Kota Yogyakarta ini berawal dari bertemunya dua kelompok secara tak disengaja. Kedua kelompok ini saling mengumpat.

"Kedua kelompok ini bertemu tidak sengaja saat bertemu saling mengumpat dan kejar-kejaran," kata dia.

Menurut dia rombongan korban berniat untuk melakukan tarung sarung dengan kelompok lain yang sudah berjanji akan bertemu di kawasan Demak Ijo, Gamping, Kabupaten Sleman.

Terkait peristiwa tersebut, Polresta Yogyakarta mengamankan 15 pelaku pengeroyokan yang terdiri atas 9 anak-anak dan 6 lainnya dewasa.

Korban bersama rombongan sebelumnya sudah janjian dengan kelompok lain untuk tarung sarung di wilayah Demak Ijo, Gamping, Kabupaten Sleman. Namun karena tidak bertemu dengan kelompok yang dimaksud, korban bersama kelompoknya berputar-putar di area Yogyakarta.

"Sesampainya di Jalan Hos Cokroaminoto, bertemu dengan kelompok lain sebanyak 2 sepeda motor dan saling kejar-kejaran," jelas Suwondo.

Sesampainya di depan SPBU Jati Kencana, datang 7 sepeda motor untuk mengejar kelompok korban.

"Korban memutar balik dilempar batu dan korban N terlempar tubuhnya oleng dan jatuh. Setelah jatuh dilakukan pengeroyokan oleh para pelaku ini," jelas dia.

"Niat daripada korban juga melakukan tarung sarung lalu ketemu kelompok tidak saling kenal saling umpat mengakibatkan peristiwa pengeroyokan," imbuhnya.

Nainggolan menambahkan atas peristiwa pengeroyokan ini satu anak berinisial N harus mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Sardjito.

"Satu korban atas nama N, kemarin saya datang ke Sardjito melihat langsung korban," kata dia.

Setelah dilarikan ke Rumah Sakit N segera dilakukan tindakan operasi dan saat ini dalam keadaan stabil.

"Kondisi sudah membaik karena tindakan pengobatan yang bersangkutan," bebernya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/03/27/111935578/kasus-pengeroyokan-anak-di-yogyakarta-pelaku-mengaku-diserang-terlebih

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke