Salin Artikel

Soal Patung Bunda Maria Ditutupi Terpal, Kapolres Kulon Progo Tegaskan Tak Ada Tekanan dari Ormas

Dia mengataan kehadiran ormas ketika itu tidak melakukan ap apun, apalagi mendesak untuk menutup patung dengan terpal. Menurutnya, ormas tersebut hanya membawa aspirasi warga.

“Tidak ada tekanan yang kemudian memaksa menutup patung bunda Maria apalagi dengan terpal,” kata Kapolres Fajarini, tadi malam.

Penutupan sendiri murni inisiatif pemilik rumah doa. Polisi bahkan sudah mengontak pemilik sasana yang berdomisili di Jakarta, untuk memastikan kebenaran inisiatif tersebut. Bahkan, terpal didatangkan dari Jakarta.

“Memang itu inisiatif dari beliau sendiri,” kata Fajarini.

Selain itu, dia kembali menjelaskan bahwa adanya narasi laporan dari anggotanya yang keliru membuat penutupan patung tersebut viral di media sosial. Sehingga penutupan seolah terkait tekanan ormas.

Di sisi lain, situasi masyarakat di kampung tersebut berjalan baik-baik saja seperti biasa. Masyarakat menjalani ibadah dengan khusyuk dan lancar.

Ia berharap, masyarakat tetap saling menghargai dan tak terprovokasi dengan isu yang berkembang.

“Tolong jangan terprovokasi,” kata Fajarini.

Sementara itu, saat ini pihak keluarga tengah mengurus perizinan terkait Sasana Adhi Rasa. Sasana terbangun sebagai rumah doa, sejumlah perizinan tetap mesti diurus.

Kerabat dekat pemilik sasana, Sutarno, saat ini sedang mengurus berbagai izin tersebut.

“Saya (mau) menuntaskan masalah izin-izin. Rumah doa itu kan harus ada izin, dari paroki, dari kevikepan, Kemenag (kementerian agama) juga harus ada. Tadi malam sudah dirembug,” kata Sutarno.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/03/24/171747178/soal-patung-bunda-maria-ditutupi-terpal-kapolres-kulon-progo-tegaskan-tak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke