Salin Artikel

Kasus Patung Bunda Maria Ditutup Terpal, Kapolres Kulon Progo Menyebut Keluarga Masih Sosialisasi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Kepala Kepolisian Resor Kulon Progo, Ajun Komisaris Besar Muharomah Fajarini mengungkapkan, tidak ada aksi ormas dalam peristiwa penutupan patung Bunda Maria di Sasana Adhi Rasa “Santo Yakobus” pada Pedukuhan Degolan, Kalurahan Bumirejo, Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ia memastikan, penutupan dilakukan oleh pemilik dari sasana itu sendiri.

“Tidak ada ormas yang mengganggu kenyaman dan ketentraman utamanya di wilayah Kulon Progo. Bila ada, maka akan kami tindak,” kata Fajarini di kantornya, Kamis (23/3/2023).

Fajarini menjelaskan bahwa lokasi kejadian adalah milik Yakobus Sugiharto, warga Degolan yang berdomisili di Jakarta. Ia mendirikan rumah doa yang baru selesai dibangun sekitar Desember 2022.

Pihak keluarga masih mengurus sosialisasi dengan masyarakat, pemerintah desa, Forum Komunikasi Umat Beragama Kulon Progo. Bahkan, rumah doa ini belum diresmikan karena pemilik domisili di Jakarta.

Rumah doa dilengkapi patung Bunda Maria. Karena belum beroperasi, untuk sementara patung ditutup dengan terpal. Fajarini menegaskan, ini merupakan inisiatif dari pemilik rumah doa.

“Inisiatif murni dari pemilik rumah doa. Keluarga yang menutup, yakni adik kandung pemilik rumah doa,” kata Fajarini.

Sutarno merupakan adik kandung dari pemilik rumah doa. Ia menjelaskan, patung ditutup pada Rabu (22/3/2023) pukul 09.00 WIB.

Ia membenarkan pernyataan Kapolres Fajarini, penutupan merupakan inisiatif dari pemilik rumah doa yaitu Sugiharto. Pemilik melanjutkannya dengan persoalan aadministrasi.

Usaha sosialisasi dan pengurusan administrasi bisa berlangsung satu bulan. Karenanya patung ditutup.

“Sambil menunggu penyelesaian administrasi untuk sementara patung tersebut kami tutup dengan tidak ada paksaan dari manapun, tetapi atas inisiatif sendiri,” kata Sutarno.

Video penutupan menjadi viral. Video seiring dengan laporan polisi yang menggambarkan ada desakan penutupan dari ormas Islam.

Menurut Fajarini, ada ketidaktepatan anak buahnya dalam memahami situasi dan kondisi di lapangan. Akhirnya, video viral dengan narasi yang menunjukkan ada ketidakrukunan.

“Berita yang beredar adalah gagal paham dari anggota kami yang menulis laporan,” kata Fajarini.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/03/24/060000878/kasus-patung-bunda-maria-ditutup-terpal-kapolres-kulon-progo-menyebut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke