Ayah korban, Heri Prasetyo, mengatakan ada tiga barang milik A yang belum ditemukan yakni sepeda motor dan dua ponsel.
"Belum. Hp sama sepeda motor belum ketemu sampai sekarang," katanya, Senin (20/3/2023).
Dia pun menduga barang tersebut dipakai oleh pelaku mutilasi.
"Mungkin dipakai. Sepeda motornya Scoopy," kata dia
Heri juga menyebut ada banyak luka di jasad anaknya. Namun dia tidak menjelaskan secara detail.
"Pokoknya ada. Ada banyak enggak boleh ngomong," katannya.
Heri mengetahui adanya luka tersebut saat dirinya diminta untuk melihat kondisi anaknya di Rumah Sakit Bhayangkara. Dia diminta datang ke Rumah Sakit Bhayangkara pada Senin (20/3/2023) pukul 02.00 WIB dini hari.
Sesampainya di Rumah Sakit Bhayangkara barulah dia mengetahui bahwa anaknya yang berinisial A menjadi korban mutilasi di salah satu wisma di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Padahal, pada Sabtu (18/3/2023) pagi, dirinya masih bertemu A. Setelah itu A pamit untuk pergi. Kemudian saat sore hari A sudah tak bisa dihubungi.
"Jumat masih ketemu, Sabtu pagi masih ketemu. Sabtu sore saya WA sudah tidak aktif," pungkasnya.
https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/03/20/202120878/ayah-korban-mutilasi-di-sleman-ungkap-jasad-anaknya-banyak-luka-hp-dan
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan