Salin Artikel

Pedagang Pasar Prawirotaman Dapat Kursus Bahasa Inggris dari Pemkot Yogyakarta

“Program Sinau Bareng Bahasa Inggris akan kita kembangkan bukan hanya di Pasar Prawirotaman. Tapi juga ada di Pasar Beringharjo, Pasar Ngasem dan Pasthy sehingga juga akan kita kembangkan di sana,” kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Veronica Ambar Ismuwardani, Kamis (16/3/2023).

Pasar-pasar tersebut dipilih karena sering mendapatkan kunjungan wisatawan mancanegara. Ditambah lagi, lokasi pasar-pasar tersebut dekat dengan destinasi wisata.

“Makanya program sinau bareng Bahasa Inggris kepada pedagang akan kita kembangkan di pasar lain seperti Pasar Beringharjo, Ngasem dan Pasthy. Harapannya tahun ini,” paparnya.

Tahapan pertama program "Sinau Bareng Bahasa Inggris" menyasar sekitar 40 orang dan lebih diutamakan yang mempunyai minat.

“Pasar Prawirotaman dekat dengan kawasan Prawirotaman tentunya turis mancanegara sering jalan-jalan dan mampir ke pasar. Mereka menanyakan barang-barang atau bahan makanan yang tidak ditemukan di negaranya, sehingga pedagang sulit menjelaskan. Makanya kita mengedukasi pedagang Bahasa Inggris,” terang Vero.

Dia menyampaikan pelaksanaan program "Sinau Bareng Bahasa Inggris" merupakan kerja sama antara Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta denganForum Corporate Social Responsibility (CSR) Kota Yogyakarta dan dihubungkan dengan beberapa perguruan tinggi.

Secara terpisah pedagang dan Humas Paguyuban Pedagang Pasar Prawirotaman (Perwira), Triyani mengaku senang program tersebut. Setelah mendapat pelatihan itu para pedagang mempraktikan langsung saat ada pembeli dari mancanegara.

Sebelum ada program itu, sebagian pedagang menggunakan bahasa isyarat dan kalkulator untuk menampilkan harga saat melayani turis mancanegara.

Triyani sebagai pedagang Pasar Prawirotaman yang lulusan sarjana itu kadang diminta membantu pedagang lain jika ada turis mancanegara.

“Mewakili pedagang kami sangat senang. Awalnya pedagang juga pada bilang mosok pedagang ndadak kon sinau (masa, pedagang disuruh belajar), Bahasa Inggris. Ada juga yang mengira harus bayar. Ternyata setelah ikut pertama, suasananya bersemangat sampai sesi-sesi berikutnya karena model pembelajarannya praktik langsung dipandu dosen. Masing-masing praktik bahasa keseharian di pasar bahasa jual beli,” jelas Yani.

Dia menyebut awalnya program itu muncul karena adanya turis-turis mancanegara ke Pasar Prawirotaman. Saat itu paguyuban pedagang meminta untuk difasilitasi dan Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta menanggapi dengan baik.

Dia mengatakan ada dosen dari kampus yang memberikan pembelajaran ke Pasar Prawirotaman. Kegiatan dilaksanakan menyesuaikan waktu dari para dosen sehingga jadwal tidak pasti. Namun biasanya menjelang tengah hari.

Dia mengaku sering menemui turis mancanegara yang mencari barang yang tak ada di negaranya. 

“Kayak kemarin di saya ada orang Polandia jauh sebelum pandemi sudah beli ke saya. Empat kali beli cething (tempat nasi) tambir dan irus (sendok sayur). Biasanya turis juga cari bumbon (bumbu), buah dan makanan tradisional,” pungkasnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/03/16/223656778/pedagang-pasar-prawirotaman-dapat-kursus-bahasa-inggris-dari-pemkot

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke