Salin Artikel

Bupati Sleman Minta Semua Aktivitas di Sungai Lereng Gunung Merapi Dihentikan

Surat Edaran Bupati Sleman ini bernomor 014 Tahun 2023, dan ditandatangani pada 15 Maret 2023. Surat Edaran Bupati ini dalam rangka tindak lanjut atas peningkatan eskalasi bahaya erupsi Merapi sejak Sabtu (11/3/2023) kemarin.

Surat edaran ini ditujukan kepada 3 Panewu di zona KRB, yaitu Cangkringan, Pakem dan Turi, serta lurah-lurah di masing-masing kapanewon tersebut.

Secara simbolis, bupati menyerahkan surat edaran imbauan tersebut kepada Panewu Cangkringan beserta Lurah se-Kapanewon Cangkringan di Balai Kalurahan Kepuharjo.

Bupati Kustini Sri Purnomo mengatakan, surat edaran nantinya dapat menginformasikan kepada masyarakat untuk memberikan rasa aman dan mengurangi risiko dampak erupsi Gunung Merapi, baik bahaya primer berupa awan panas guguran maupun sekunder berupa abu vulkanik dan banjir lahar.

Kustini juga memberikan arahan kepada stakeholder terkait agar bersama-sama menyiapkan upaya mitigasi apabila terjadi bencana. Selain itu, agar selalu memantau aktivitas Merapi, serta secara khusus aktivitas masyarakat di aliran sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

Bupati Kustini Sri Purnomo juga melakukan pemantauan di lokasi tambang-tambang pasir di sekitar Merapi. Pemantauan dilakukan di beberapa tempat, antara lain di 3 lokasi penambangan pada alur sungai Gendol yang telah ditutup aksesnya.

Tak hanya itu, Kustini juga meninjau kesiapan jalur evakuasi, logistik dan kesehatan di Kalurahan Kepuharjo, Glagaharjo dan Umbulharjo, serta Puskesmas Cangkringan.

Kepala BPBD Sleman, Makwan menyampaikan surat edaran bupati ini sangat diperlukan untuk mitigasi bencana erupsi Merapi.

"Kami sudah melakukan aktivasi posko bencana di Kalurahan-Kalurahan dan melakukan pengecekan PJU di jalur evakuasi bersama dengan Dinas Perhubungan. Kami juga sudah melakukan pembersihan papan rambu evakuasi dan memperbaiki yang rusak agar lebih jelas sehingga dapat menjadi alat mitigasi bencana," tandasnya.

Makwan juga menjelaskan, BPBD Sleman telah mempersiapkan masker untuk mengantisipasi hujan abu akibat peningkatan eskalasi eruspi, dan bertiupnya angin yang membawa abu vulkanik ke arah selatan atau Kabupaten Sleman.

Sementara itu, Lurah Kepuharjo Heri Suprapto menambahkan sudah melakukan penutupan di area hulu sungai Gendol. "Kami sudah melakukan penutupan di 4 titik di alur sungai Gendol," tandasnya.

Penutupan dilakukan agar tidak ada masyarakat baik warga Kepuharjo maupun dari luar Sleman yang beraktivitas di sekitar aliran sungai.

"(Penutupan dilakukan) Karena apabila terjadi bencana erupsi, sungai Gendol ini merupakan kawasan rawan bencana dan berbahaya karena berjarak 6 km dari puncak Merapi," ucapnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/03/16/060700378/bupati-sleman-minta-semua-aktivitas-di-sungai-lereng-gunung-merapi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke