Salin Artikel

Suhu Udara Panas di Yogyakarta Tidak Terkait Erupsi Merapi, Ini Penjelasan BMKG

KOMPAS.com - Suhu udara panas di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam beberapa hari terakhir, tidak berkaitan dengan aktivitas vulkanik atau erupsi Gunung Merapi.

Hal tersebut disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta.

"Tidak berhubungan dengan aktivitas Merapi," ujar Prakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi Yogyakarta M. Nur Hadi dalam keterangannya, Sabtu (11/3/2023), dikutip dari Antara.

Nur Hadi mengatakan, suhu maksimum di DIY pada beberapa hari terakhir tercatat mencapai 33 derajat Celcius.

Lalu, apa yang membuat suhu udara terasa panas?

Ia menuturkan, suhu panas di Yogyakata disebabkan oleh cuaca cerah berawan dengan kecepatan angin kurang signifikan.

"Sehingga radiasi sinar matahari banyak diterima permukaan bumi," ucapnya.

Seperti diketahui, Gunung Merapi meluncurkan awan panas guguran pada Sabtu pukul 12.12 WIB.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menjelaskan, awan panas guguran (APG)) kali ini memiliki jarak luncur sejauh 4 kilometer. APG meluncur ke arah barat daya, yakni di alur Kali Bebeng dan Krasak.

Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso menerangkan, berdasarkan pantauan, APG meluncur sebanyak 24 kali mulai pukul 12.12 hingga 16.00 WIB.

"Setidaknya intensitasnya terbesar kedua setelah (erupsi) pada 27 Januari 2021. Saat itu rentetan awan panasnya sebanyak 52 kali ke arah Kali Boyong," ungkapnya dalam konferensi pers virtual, Sabtu sore, dilansir dari Antara.

Agus menambahkan, rentetan APG Gunung Merapi ini terjadi karena longsoran kubah lava.

"Ini (rentetan awan panas guguran) prosesnya adalah karena terjadinya longsoran kubah lava barat daya," tuturnya.

Dampak APG Gunung Merapi ini membuat sejumlah kabupaten dan kota di Jawa Tengah diguyur hujan abu. Kabupaten dan Kota Magelang menjadi daerah yang dilanda hujan abu tebal.

"Jauhnya sebaran abu Merapi ini tidak berarti kemudian erupsinya sangat besar karena ini tergantung kekuatan angin juga, tapi memang intensitasnya saat ini terhitung cukup besar," jelasnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief), Antara

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/03/11/220819578/suhu-udara-panas-di-yogyakarta-tidak-terkait-erupsi-merapi-ini-penjelasan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke