Salin Artikel

Awan Panas Gunung Merapi Berdampak di Magelang, Warga Sleman Belum Perlu Diungsikan

Keadaan itu diakibatkan awan panas guguran keluar dari kubah di barat daya.

"Memang lebih aktif yang di barat daya itu. Makanya dampak lebih banyak ke Magelang," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Biwara Yuswantana saat dihubungi, Sabtu.

Selain itu, potensi bahaya kali ini cenderung mengarah ke Sungai Krasak.

Sedangkan warga Sleman yang berada di selatan Gunung Merapi dianggap belum perlu untuk dievakuasi.

"Jadi belum perlu evakuasi masih meningkatkan kewaspadaan sambil menunggu informasi lebih lanjut dari BPBD maupun BPPTKG," jelas dia.

BPBD DIY telah mengimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terutama jika terjadi hujan abu vulkanik, masyarakat diminta untuk mengiapkan masker.

"Untuk yang masyarakat di wilayah DIY saat ini lebih baik untuk meningkatkan kewaspadaan terutama untuk debu kalau nanti ada yang terbawa angin ke selatan, terutama masker," jelas Biwara.

Diberitakan sebelumnya, Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran pada 11 Maret 2023 pada pukul 12.12 WIB ke arah Kali Bebeng atau Kali Krasak.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) meminta warga menjauhi zona bahaya yang berada dalam radius 7 kilometer dari puncak gunung.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/03/11/154919578/awan-panas-gunung-merapi-berdampak-di-magelang-warga-sleman-belum-perlu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke