Salin Artikel

Pantai Bugel di Yogyakarta: Daya Tarik, Hraga Tiket, dan Rute

KOMPAS.com - Pantai Bugel terletak di Desa Bugel, Kecamatan Panjatan, Kulon Progo, Yogyakarta.

Tempat wisata Pantai Bugel tidak begitu populer dibandingkan Pantai Glagah atau Pantai Congot. Namun, pemandangan alamnya yang tak kalah indah.

Pantai Bugel merupakan tempat sesuai bagi Anda yang mencari ketenangan untuk kembali menyegarkan pikiran dari segala tumpukan pekerjaan.

Pantai Bugel

Daya Tarik Pantai Bugel

Kawasan Pantai Bugel masih asri dengan pohon cemara yang tumbuh di sekitar pantai.

Suasana pantai yang terkenal dengan pasir besinya ini sangat tenang sehingga menjadi tempat yang sesuai untuk melepas penat.

Pantai Bugel menawarkan pemandangan air laut yang biru dengan gelombang yang besar.

Gelombang tersebut menjadi salah satu ciri khas pantai di daerah Kulon Progo.

Untuk itu wisatawan tidak disarankan untuk mandi atau berenang di sekitar pantai. Namun, wisatawn masih dapat bermain air di tepi pantai.

Lokasi Pantai Bugel dekat dengan tempat pelelangan ikan. Jika beruntung Anda dapat melihat nelayan pergi melaut atau pulang dari melaut.

Barangkali kegiatan nelayan tersebut banyak dijumpai di sejumlah pantai.

Perbedaannya, nelayan di Pantai Bugel harus melewati gelombang yang besar untuk melaut atau pulang ke daratan.

Hal tersebut menjadi pemandangan yang menegangkan.

Wisatawan juga dapat membeli ikan nelayan di kawasan pelelangan ikan dengan harga lebih murah dan kualitas ikan yang masih segar.

Ada rumah penduduk unik di sekitar pantai. Penduduk yang tinggal di sekitar pantai adalah para transmigran.

Sehingga, rumah mereka berderet memanjang mengikuti arah jalan dengan bentuk nyaris seragam.

Ada sejumlah aktivitas Pantai Bugel yang dapat dinikmati wisatawan.

  • Menikmati keindahan pantai

Wisatawan dapat menikmati keindahan pantai dalam suasana yang tenang

Jalan di sekitar pantai beraspal halus sehingga sesuai untuk bersepeda sambil menunggu senja di tepi pantai.

  • Menikmati sunset

Pantai Bugel merupakan salah satu tempat untuk menikmati sunset dengan angin sore yang sepoi-sepoi.

Harga Tiket Pantai Bugel

Untuk menikmati keindahan Pantai Bugel, wisatawan tidak perlu membayar tiket masuk hanya membayar tarif parkir sekitar Rp 3.000.

Pantai Bugel telah dilengkapi dengan sejumlah fasilitas, seperti kamar mandi, area parkir, mushola, dan tempat penjual makanan.

Rute Pantai Bugel

Jarak tempuh Pantai Bugel dari Kota Yogyakarta sekitar 37,8 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih satu jam.

Perjalanan menuju Pantai Bugel akan melewati Jalan Jagalan-Beji, Jalan Penembahan Senopati, Jalan Brigen Katamso, Jalan Parangtritis, Jalan Cepit Tembi, Jalan Bantul, Jalan Srandakan, Jalan Brosot-Ngentakrejo, Jalan Daendels Pantai Selatan, dan Jalan Pantai Bugel.

Sumber:

visitingjogja.jogjaprov.go.id, dinpar.kulonprogokab.go.id, Google Maps.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/03/11/151613578/pantai-bugel-di-yogyakarta-daya-tarik-hraga-tiket-dan-rute

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com