Salin Artikel

Kecelakaan Maut di Tol Karangnyar, Polisi Duga Sopir Gus Afan Kelelahan, Ini Faktanya

KOMPAS.com - Kecelakaan maut di Tol Karanganyar menimpa rombongan Affan Mufti Hartoni atau Gus Afan, Sabtu (25/2/2023) pukul 03.05 Wib.

Sebanyak empat orang meninggal dalam kecelakaan maut di Tol Karangnyar, tepatnya di Km 512.8 di Jalur B wilayah Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, tersebut. 

Menurut polisi, mobil Toyota Innova yang ditumpangi Gus Affan dan rombongan menabrak bagian belakang truk.

Diduga sopir Innova alami kelelahan dan kehilangan konsentrasi. Namun untuk penyebab pasti kecelakaan tersebut masih akan didalami.

"Soal penyebab kecelakaan masih menunggu olah TKP dari Satlantas Polres Karanganyar didampingi Dirlantas Polda Jateng dengan Tim TAA (Traffic Accident Analysis)," ujar Wakapolres Karanganyar, Kompol Purbo Adjar Waskito.

Data korban

Kecelakaan maut tersebut membuat keluarga dan masyarakat sekitar berduka. Jumlah total korban meninggal ada empat korban.

Mereka adalah putra, putri dan dua cucu seorang ulama sekaligus tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Magelang, KH Muhammad Sholikun.

Mereka antara lain Affan Mufti Hartoni atau Gus Afan (putra KH. Muhammad Sholikun), Annisa Munasifah (putri KH. Muhammad Sholikun atau adik Gus Afan), Azmi Diva Fashiha (putri Gus Afan) dan Muhammad Amtsal Lu'lu' (putra Anisa Munasifah).

Sementara itu, ribuan pelayat menyambut menyambut iring-iringan mobil ambulans yang mengantar jenazah para korban.

Jenazah sempat disemayamkan di Rumah Sakit (RS) Moewardi Solo dan tiba di rumah duka sekitar pukul 14.00 Wib.

Proses pemakaman dihadiri sejumlah pejabat pemerintah daerah setempat, antara lain Bupati Magelang Zaenal Arifin, Kapolresta Magelang Kombes Pol Ruruh Wicaksono, Dandim 0705/Magelang, serta tokoh agama, tokoh masyarakat dari berbagai daerah di Jawa Tengah.

"Almarhum dan almarhumah meninggal dalam perjalanan dalam rangka mengantarkan putra-putri mereka menjadi anak-anak yang sholih dan sholihah. Ini pula menjadi suri tauladan bagi kita semua," ucap Bupati Magelang Zaenal Arifin, dalam sambutan penghormatan sebelum prosesi pemakaman para jenazah.

Kronologi

Seperti diberitakan sebelumnya, mobil Innova bernomor polisi AA 933 FK dikendarai oleh AA melaju dari arah Timur ke barat.

Lalu di depan Innova ada sebuah Truk tronton Hino. Saat melaju tiba-tiba sopir Innova menabrak bagian belakang truk tersebut.

"Sesampainya di TKP diduga pengemudi Toyota Inova kelelahan dan mengantuk, kemudian menabrak bagian belakang sebelah kanan truk Tronton Hino. Mengakibatkan kecelakaan tersebut," kata Kasatlantas Polres Karanganyar AKP Aliet Alphard.

Rombongan Gus Affan tersebut diketahui dalam perjalanan pulang usai mengikuti pengajian di Tulungagung.

(Penulis : Kontributor Magelang, Ika Fitriana | Editor : Dita Angga Rusiana, Muhammad Syahrial)

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/02/26/121946278/kecelakaan-maut-di-tol-karangnyar-polisi-duga-sopir-gus-afan-kelelahan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com