Salin Artikel

Joki Tembak Aplikasi PeduliLindungi Ditangkap, Pengawasan Nakes Bertugas Isi Data Diperketat

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pada Rabu (22/2/2023) lalu Polresta Yogyakarta menangkap pelaku joki isi data vaksin asal dalam aplikasi Peduli Lindungi asal Pontianak.

Dengan adanya temuan kasus ini, Satgas Vaksin Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan memperketat pengawasan nakes dalam pengisian data pada aplikasi Peduli Lindung.

Jasa pengisian data vaksin dalam aplikasi Peduli Lindungi ini membuat seseorang tidak dapat suntikan vaksin tetapi tercatat sudah mendapatkan vaksin pada Peduli Lidungi.

Ketua Satgas Percepatan Vaksinasi DIY, Sumadi mengatakan pihaknya akan memperketat pengawasan pada tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas untuk menginput data.

"Iya jelas memperketat kalau ada datanya kami diberi biar kita tracing," kata Sumadi saat dihubungi, Kamis (23/2/2023).

Sumadi menegaskan, jika nantinya ditemukan nakes yang nekat sebagai joki pengisi data vaksinasi Peduli Lindungi maka pihaknya tidak segan-segan memberikan sanksi.

"Ada sanksinya, kalau nanti ada datanya siapa kita akan selidiki kita akan mintakan pada unit atasannya untuk diperiksa biar tidak jadi pengulangan masa aparat koyo ngono (masa aparat seperti itu) kan enggak benar," jelas dia.

Sumadi khawatir jika muncul praktik-praktik joki isi data vaksin pada Peduli Lindungi ini, data yang didapat oleh pemerintah tidak valid, karena pengisian datanya dilakukan tidak dengan benar yakni tidak menyuntikkan vaksin.

"Datanya tidak aktif (valid) ya tidak sesuai dengan yang diharapkan, artinya untuk pelaksanaan selanjutnya kan tidak mendasarkan data yang benar," katanya.

Sampai saat ini, sambung Sumadi, belum ada laporan di Yogyakarta terkait temuan joki isi data ini. Namun, ia berkeyakinan nakes di DIY sudah melakukan tugasnya dengan profesional.

"Saya punya keyakinan teman-teman kami sudah profesional benar," ucapnya.

Sebelumnya, Jajaran Polresta Yogyakarta mengamankan satu orang berinisial HA (27) asal Pontianak, Kalimantan Barat yang nekat sebagai calo tembak data aplikasi Peduli Lindungi.

Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta AKP Archye Nevada menjelaskan pengungkapan kasus ini bermula saat tim Tipiter Polresta Yogyakarta melakukan patroli siber pada 5 November 2022.

Dari hasil operasi siber tersebut tim Tipiter menemukan satu akun yang menjual jasa pengisian data aplikasi Peduli Lindungi atau data vaksinasi. Atas dasar tersebut, Polresta Yogyakarta melakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Dalam pengungkapan kasus. menemukan akun Facebook dengan nama Orange Pelosok yang diduga pelaku. Pelaku ini (HA) diketahui sebagai tenaga honorer di satu dinas di Kalimantan," ujar Archye saat ditemui di Polresta Yogyakarta, Rabu (22/2/2023).

Pelaku HA ditangkap pada tanggal 24 Januari oleh tim Tipiter Polresta Yogyakarta di Kalimantan Barat, dari keterangan pelaku HA menjual jasa tembak vaksin dengan beragam harga.

"Vaksin pertama dihargai Rp 300.000, vaksin kedua Rp 300.000, vaksin booster 400.000. Serta ada paket tembak vaksin satu dan dua Rp 500.000, dan paket lengkap Rp 800.000," beber Archye.

Ia menambahkan pelaku memiliki akses untuk mencatatkan data diri seseorang ke aplikasi Peduli Lindungi karena pelaku merupakan tenaga honorer di Kalimantan.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/02/23/151050778/joki-tembak-aplikasi-pedulilindungi-ditangkap-pengawasan-nakes-bertugas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke