Salin Artikel

Pemilik Bawa Pasangan Tak Resmi ke Wisma Kosong Sekali Seminggu, Warga Gerah dan Tutup Wisma

Pasangan itu adalah pemilik wisma itu sendiri dan seorang perempuan muda yang tidak dikenal.

Pasangan diduga tidak resmi ini muncul setiap hari Rabu. Aktivitas mereka dianggap tidak jelas di dalam kamar.

Karenanya warga datang menggerebek wisma ini. “Warga datang menertibkan dengan norma kemasyarakatannya,” kata Lurah Giripeni, Iswanto Adi Saputro di kantornya, Kamis (23/2/2023).

Pemilik wisma berasal dari Purworejo, Jawa Tengah. Sedangkan yang perempuan berasal dari Wates, Kulon Progo.

Warga sebenarnya sudah memantau gerak-gerik pemilik wisma karena sering datang dengan mobil setiap hari Rabu pukul 11.00–17.00 WIB. Ia selalu membawa seorang perempuan.

Keduanya masuk dalam salah satu kamar wisma, mengunci kamar dan memasukkan sandal ke dalam kamar.

Wisma berada di balik tanggul Sungai Serang di Kedungpring. Bangunan berdinding cat abu-abu ini terdiri dari belasan pintu kamar. Tiap kamar memiliki jendela dengan kaca hitam.

Lurah Adi mengungkapkan, awalnya pendirian bangunan untuk jadi pabrik jamu, kenyataannya jadi kos-kosan. Belakangan berdiri plang nama Wisma SKS (inisial) di depan bangunan itu.

Wisma tidak dihuni dan dibiarkan kosong sejak dibangun. Karena itu, warga menemui kejanggalan selama satu bulan di mana pemilik datang tiap Rabu. Ia tiba pakai mobil dan membawa pasangan.

Setelah satu bulan mengintai, warga ramai-ramai mendatangi wisma itu, Rabu (22/2/2023) pukul 15.30 WIB. Warga marah dan memaksa untuk bertemu si pemilik. Warga juga melampiaskan kekesalan lewat coret-coret dinding wisma dengan tulisan bernada marah.

“Warga menilai ada perbuatan asusila di sana,” kata Lurah Adi.

Ketika ditanya, pemilik wisma hanya mengatakan bahwa dirinya seorang terapis yang sedang mengobati pasien. Pengakuannya tidak dipercaya warga.

Warga selanjutnya melaporkan hal ini ke polisi. Polisi juga menerima sejumlah barang dari warga, seperti celana dalam perempuan, BH, handphone dan kunci kamar.

Kasi Humas Polres Kulon Progo, Iptu Triatmi Noviartuti (Novi) mengungkapkan, pemilik wisma bernama Sy (50), seorang petani asal Purworejo, Jawa Tengah. Sedangkan pasangannya bernama SM (22), pelajar asal Wates.

Polisi memeriksa SK dan SM, serta sejumlah saksi. Hasilnya, polisi tidak menemukan unsur pidana dalam peristiwa ini. SM juga tidak melaporkan kasus ini ke polisi.

Karenanya polisi mediasi semua pihak untuk kasus ini. Warga menutut wisma ditutup. Sk akhirnya menyepakati menutup wisma dengan cara menjual aset atau wisma ini. Ia juga menjanjikan tidak akan membuka terapi pijat di sana.

“Saudara Sk meminta maaf kepada pihak saudara dukuh dan seluruh warga masyarakat di Dusun Kedungpring, atas kejadian tersebut,” kata Novi.

Warga membubarkan diri dan semua barang milik pasangan tersebut dikembalikan.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/02/23/133844078/pemilik-bawa-pasangan-tak-resmi-ke-wisma-kosong-sekali-seminggu-warga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke