Salin Artikel

Kursi di Stadion Manahan Hilang, Gibran Bakal Beli Gantinya, Siap Tambah Penerangan dari Dana Hibah UEA

KOMPAS.com - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menerima soal laporan terkait kerusakan kursi di sisi timur kawasan plaza Stadion Manahan.

Salah satu fasilitas tempat duduk di kawasan itu hilang dan hanya menyisakan kaki-kakinya saja.

Tanggapan Gibran

Menanggapi laporan tersebut, Gibran mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan mengganti kursi yang dudukannya hilang di Stadion Manahan.

"Nanti beli lagi, tolong kursinya jangan diambil," kata Gibran, dikutip dari TribunSolo.com, Selasa (14/2/2023).

Gibran menyatakan, pelaku yang mengambil dudukan kursi di Stadion Manahan masih bisa diketahui oleh jajarannya.

"Nanti juga ketahuan, hal-hal seperti vandalisme-vandalisme ya ketahuan, anak-anak kecil, bocah-bocah grafiti," ujar Gibran.

Dia menyampaikan, pihaknya juga berencana meningkatkan penerangan di kawasan sekitar Stadion Manahan.

"(Penerangan) Kami tambah. (Pakai dana) hibah UEA, selain kawasan stadion indoor, seluruh kawasan yang mengelilingi (stadion) kita percantik, kita lebih terangkan lampunya," tandasnya.

Renovasi Stadion Manahan baru 15 persen

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kota Solo, Rini Kusumandari membeberkan, renovasi Stadion Manahan baru mencapai 15 persen jelang Piala Dunia U20 2023 yang digelar pada 20 Mei sampai 11 Juni 2023.

Adapun renovasi yang dilakukan akan menyentuh peningkatan kualitas rumput lapangan, penambahan anti slippery floor, dan pemasangan rumput sintetis.

"Saat ini masih proses renovasi, kemarin info dari PUPR sekitar 15 persen. Bisa sesuai target (awal Maret 2023), karena itu pekerjaan ada yang pesanan, seperti anti slip hingga gerbang," ungkap Rini, sebagaimana diberitakan regional.kompas.com, Selasa (14/2/2023).

Perbaikan juga akan dilaksanakan di area toilet penonton pria, wanita, dan disabilitas. Lalu, perbaikan media tribun, pembuatan kamera platform, penambahan CCTV, pembongkaran pagar tribun yang menghalangi pandangan penonton, dan penambahan flagpole.

Selain itu, juga akan dilakukan penataan kawasan stadion, test commissioning lampu lapangan, dan perbaikan lampu area parkir dan garis parkir.

"Untuk CCTV masih dalam pemesanan. Belum ada titik-titiknya, tapi pokoknya 20 CCTV di dalam stadion," jelasnya.

Rini melanjutkan, pembangunan area indoor stadion saat ini terhenti namun akan dilanjutkan setelah penerimaan hibah dari UEA.

"Masih nunggu hibah dari UEA. Pekerjaan berhenti lagi (Indoor Manahan). Semoga nantinya menjadi lebih megah," pungkasnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kota Solo, Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Khairina), TribunSolo.com

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/02/14/174606478/kursi-di-stadion-manahan-hilang-gibran-bakal-beli-gantinya-siap-tambah

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com