Salin Artikel

Cerita Akhyar, Kembangkan Batik Lukis Wajah yang Diminati hingga Korea

Akhyar mengatakan dunia batik sudah tidak asing baginya. Selain tinggal di wilayah perajin batik, ibunya sendiri merupakan pembatik.

"Ibu diberi kepercayaan untuk membuat batiknya Keraton. Terus saya mau cari kerja ke luar, tapi kok waktu itu rasanya ingin merespons usaha ibu saja. Sekitar tahun 2005," kata Akhyar, saat ditemui wartawan di workshop batik Sidomukti, Giriloyo, Bantul, Selasa (7/2/2023).

Lalu, dirinya yang gemar melukis mulai menggambar wajah di kain. Dia memilih batik lukis wajah sekitar tahun 2013/2014, karena ada tantangan tertentu dan tidak mudah dijiplak.

Diakuinya pada saat awal menekuni batik lukis wajah, Akhyar kesulitan menentukan pola. Dia mengatakan butuh waktu tiga tahun untuk menemukan pola yang pas.

"Sekarang untuk membuat pola itu hanya perlu waktu antara 2 sampai 3 minggu,"kata dia.

Saat ini setiap bulan dirinya memproduksi 30 sampai 40 kain batik lukis wajah. Untuk pewarnaan, dia menggunakan pewarna ramah lingkungan sehingga tidak mengubah tekstur kain.

"Kalau hujan produksi jadi lambat, karena kan tempatnya juga belum sebesar pabrik,"kata Akhyar.

"Kita pakai tiga kali penguncian agar warna benar-benar matang dan tidak luntur. Bahkan pakai pemutih tidak akan luntur,"kata dia.

Untuk penjualan terbanyak melalui offline karena sinyal di wilayahnya tergolong sulit. Namun pemasaran batiknya sudah mencapai luar pulau seperti Papua. Bahkan beberapa kali ke Singapura dan Korea.

"Papua banyak peminatnya, biasanya pesanan mereka kebanyakan tokoh-tokoh fiktif dan suku-suku. Kalau dari luar negeri belum banyak hanya pernah ada dari kolektor Singapura dan Korea," kata dia.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/02/09/084044378/cerita-akhyar-kembangkan-batik-lukis-wajah-yang-diminati-hingga-korea

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke