Salin Artikel

Ribuan Warganya Miskin Ekstrem, Gunungkidul Gelontorkan Rp 85 Miliar untuk Entaskan Kemiskinan

"Total tahun 2022, pemkab mengalokasikan Rp 85,6 miliar agar kemiskinan di Gunungkidul bisa turun," kata Kepala Bidang Pemerintahan Sosial dan Budaya, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunungkidul Ajie Saksono, saat dihubungi wartawan, Senin (23/1/2023) petang.

Dia menjelaskan, anggaran ini disebar untuk 30 program dalam 12 organisasi perangkat daerah (OPD). Hal itu juga melibatkan 18 kapanewon yang ada.

Upaya pengentasan kemiskinan ini dilakukan lintas sektoral sampai ke tingkat kalurahan hingga ke pemerintah pusat.

Adapun sasaran yang dicapai yakni pemenuhan hak dasar, pengurangan beban hidup, dan perbaikan hidup warga miskin.

Ajie mengatakan, jumlah keluarga miskin yang masuk dalam sasaran penanggulangan sudah ditetapkan melalui Surat Keputusan Bupati No.412/KPTS/2022, dan untuk program penanggulangan tertuang dalam Perbup No.101/2022 tentang Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah 2022-2026.

"Keluarga miskin berada di seluruh kapanewon. Namun, untuk sasaran program di tujuh kapanewon," kata Ajie.

Untuk kapanewon meliputi Playen, Karangmojo, Ponjong, Saptosari, Nglipar, Gedangsari, dan Tepus.

"Diperkirakan jumlah warga yang membutuhkan program pengentasan sebanyak 72.611 KK. Dari jumlah ini yang masuk kategori kemiskinan ekstrem ada 6.390 keluarga," kata dia.

Upaya dari pemkab Gunungkidul dengan program seperti pemberdayaan pemuda, penguatan UMKM, hingga pengembangan pariwisata, dan pertanian membuahkan hasil. Angka kemiskinan turun dari 17,69 persen menjadi 15,86 persen pada tahun 2022.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Gunungkidul menyebut data terbaru terkait tingkat kemiskinan pada 2022, untuk Gunungkidul menurun.

Kepala BPS Gunungkidul Rintang Awan Eltribakti menyampaikan, penghitungan kemiskinan oleh BPS didasarkan pada tingkat pengeluaran atau konsumsi warga. Salah satu yang utama, terkait memenuhi kebutuhan dasar makanan dan non makanan.

Dari data yang ada, terjadi penurunan sekitar 2 persen jika dibandingkan dengan 2021. Tingkat kemiskinan di Gunungkidul per Maret 2022 mencapai 15,86 persen atau 122.820.

Adapun pada 2021, data angka kemiskinan di Gunungkidul 17,69 persen, dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 135.330 ribu jiwa. "Tingkat kemiskinan di Gunungkidul per Maret 2022 mencapai 15,86 persen," kata Eltri.

Dia mengatakan, turunnya tingkat kemiskinan tak lepas dari pulihnya kondisi ekonomi setelah terdampak pandemi Covid-19, salah satunya kembalinya saya beli.

"Adanya bantuan sosial dari pemerintah juga mengangkat warga dari kondisi miskin," kata Eltri.

Kendati demikian, angka garis kemiskinan di Gunungkidul justru naik. Garis kemiskinan dihitung berdasarkan tingkat pengeluaran rata-rata per kapita (jiwa) per bulan untuk memenuhi kebutuhan dasar.

"Garis kemiskinan di Gunungkidul pada 2022 sebesar Rp350.739,00, naik dari 2021 lalu yang sebesar Rp325.907,00," kata dia.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/01/24/125415778/ribuan-warganya-miskin-ekstrem-gunungkidul-gelontorkan-rp-85-miliar-untuk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke