Salin Artikel

Jenazah Dubes RI untuk Italia Diperkirakan Tiba di Bantul Malam Ini

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Jenazah dubes Indonesia untuk Italia M Prakosa diperkirkan akan tiba di rumah duka Padukuhan Gresik, Kalurahan Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, pada Senin (23/1/2023) malam.

Sejumlah persiapan dilakukan menyambut kedatangan mantan menteri era Presiden Gus Dur dan Megawati ini.

"Menurut informasi dari keluarga jenazah Pak Prakosa akan tiba di Bandara Soekarno Hatta pada hari ini sekitar pukul 15.45 WIB," kata Sekretaris DPC PDI Perjuangan Bantul, sekaligus Ketua DPRD Bantul, Hanung Raharjo, saat dihubungi wartawan melalui telepon, Senin.

Dia mengatakan, jenazah akan diterbangkan dari Jakarta sekitar pukul 19.00 WIB, dan akan sampai di Yogyakarta pukul 20.30 WIB.

Jenazah akan dibawa dengan mobil ambulans yang telah disiapkan oleh DPC PDI Perjuangan Bantul menuju rumah duka di Padukuhan Gresik.

Hanung mengatakan, M Prakosa akan dimakamkan di pemakaman keluarga tidak jauh dari rumah keluarga besar pada Selasa (24/1/2023).

"Pemakaman diperkirakan setelah shalat zuhur," kata dia.

Sejumlah politisi dijadwalkan akan menghadiri pemakaman politisi PDI Perjuangan itu, namun Hanung belum bisa menyebutkan siapa saja yang akan datang.

"Kemungkinan Pak Hasto (Hasto Kristianto Sekjen PDI Perjuangan) yang nanti hadir dan kemungkinan memimpin proses pemakaman almarhum M Prakosa," kata dia.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bantul, Joko Purnomo mengaku berduka meninggalnya M Prakosa.

Almarhum masuk di jajaran pengurus DPP PDI Perjuangan dan sempat menjadi wakil rakyat di Senayan.

"Pak Prakosa ini diberi amanah oleh Ibu Mega untuk bagaimana memelihara lingkungan hidup, memelihara hutan termasuk juga memberikan pemahaman kepada masyarakat melalui struktur partai untuk menata lingkungan," kata Joko.


Wakil Bupati Bantul ini mengatakan, di era Presiden Joko Widodo, Prakosa diberi tugas atau kepercayaan menjadi Dubes Indonesia untuk Italia.

"Kami sangat kehilangan sosok Pak M Prakosa karena beliau konsen untuk memberikan contoh kepada kami untuk bagaimana memperhatikan lingkungan, merawat lingkungan," kata Joko.

Sebelumnya, jenazah Duta Besar RI untuk Italia, M Prakosa meninggal dunia pada 17 Januari 2023 di Italia, rencananya akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Padukuhan Gresik, Kalurahan Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul.

"Kami memang diberi instrukasi dari DPP PDI Perjuangan agar menyiapkan segala keperluan mulai dari penyambutan jenazah hingga nantinya pemakaman," kata Sekretaris DPC PDI Perjuangan Hanung Raharjo saat dihubungi wartawan Kamis (19/1/2023).

Supandi Ketua RT 003 Gersik, Sumbermulyo, Bambanglipuro mengatakan, M Prakosa akan dimakamkan di makam keluarga, di samping bapak dan ibunya.

Sejak kecil, Prakosa tinggal di Patehan, Kota Yogyakarta. Namun, sering datang ke Padukuhan Gresik karena tempat tinggal kakek dan neneknya.

Beberapa tahun yang lalu, Prakosa tinggal di Gresik setelah rumah ini diwariskan ke Prakosa.

"Pak Prakosa sangat baik. Ini pedopo untuk masyarakat gratis. Kemudian jalan dicarikan bantuan CSR, dibangun gitu. Saya selaku yang dituakan di kampung juga merasa kehilangan," kata Supandi.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/01/23/121905078/jenazah-dubes-ri-untuk-italia-diperkirakan-tiba-di-bantul-malam-ini

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com