Salin Artikel

5 Fakta Menarik Bakpia, Oleh-oleh Legendaris dari Yogyakarta

KOMPAS.com - Bakpia menjadi salah satu oleh-oleh khas Yogyakarta yang wajib dibawa pulang oleh wisatawan.

Tak heran jika musim liburan, toko oleh-oleh yang menjual bakpia ramai dipadati pembeli yang hendak membawa buah tangan ke kampung halaman.

Selain harganya terjangkau, cita rasa bakpia Jogja memang sangat khas yang tidak bisa ditemukan di daerah lain.

Kue tradisional yang satu ini memang sangat digemari dan cocok dengan selera semua kalangan, baik lidah lokal maupun mancanegara.

Menjadi salah satu kuliner legendaris dari Yogyakarta, simak beberapa unik tentang bakpia berikut ini.

1. Bakpia adalah hasil akulturasi budaya Jawa dan Tionghoa

Dilansir dari laman sibakuljogja.jogjaprov.go.id, sajian bakpia ternyata berasal dari pengaruh akulturasi budaya Tionghoa dan Jawa.

Bakpia pertama kali dibawa oleh pendatang asal Tiongkok, Kwik Sun Kwok, ke Yogyakarta pada sekitar tahun 1940-an.

Sebutan bakpia sendiri berasal dari dialek Hokkian yang memiliki nama asli tou luk pia yang secara harfiah artinya kue atau roti yang berisikan daging.

Namun seiring berjalannya waktu, cita rasa bakpia yang disesuaikan dengan isian kacang hijau yang cocok dengan lidah masyarakat Yogyakarta.

2. Rumah produksi bakpia menjamur di kawasan Pathuk

Kepopuleran bakpia membuat warga setempat mulai beralih membuk usaha sebagai produsen-produsen rumahan.

Di kawasan Pathuk, produsen-produsen rumahan ini berkembang dan toko-toko bakpia mulai menjamur di sepanjang jalan.

Hal inilah yang membuat hingga saat ini nama bakpia dikenal sebagai bakpia pathuk atau bakpia pathok.

3. Merk bakpia pathok identik dengan angka

Jika diamati dengan saksama, merk bakpia pathok di Yogyakarta sangat identik dengan angka.

Alasan merek bakpia pathok menggunakan angka karena awalny mereka menggunakan nomor rumah di mana mereka membuka usaha.

Jadi merk Bakpia Pathuk 25 berarti awalnya sang pemilik membuka usahanya di Jalan Pathuk nomor 25, sementara Bakpia Patuk 75 berarti awalnya sang pemilik membuka usahanya di Jalan Pathuk nomor 27.

Namun seiring berjalannya waktu, muncul merk bakpia lain yang tidak menggunakan angka pada mereknya seperti Bakpia Kurnia Sari, Bakpia Juwara Satoe, Bakpia Kencana, Bakpia Mutiara, dan lain sebagainya.

4. Bakpia tidak hanya berisi kacang hijau

Sebagai kue tradisional berbahan tepung, variasi rasa yang asli adalah yang memiliki isian kacang hijau.

Dalam penyajiannya, bakpia kacang hijau dijual dengan dua pilihan tekstur yaitu bakpia kering dan bakpia basah.

Namun seiring berjalannya waktu, bakpia juga dimodifikasi dengan berbagai variasi isian mulai dari, coklat, keju, durian, hingga red velvet.

5. Muncul bakpia kreasi baru

Kepopuleran bakpia memunculkan berbagai jenis varian baru, bahkan dimodifikasi sebagai kreasi baru.

Selain bermain dengan variasi rasa isian, kini tengah populer jenis bakpia yang dikreasikan dengan sajian tidak biasa.

Salah satunya adalah Bakpia Kukus Tugu Jogja yang memiliki bentuk jauh berbeda dari bakpia biasa.

Jika bakpia biasa diolah dengan cara dipanggang, maka Bakpia Kukus Tugu Jogja diolah dengan cara dikukus.

Tekstur dan rasanya juga lebih menyerupai kue bolu dengan isian yang lembut dan dikemas dengan cara yang lebih modern.

Meski berbeda dari bakpia biasa, namun wisatawan juga banyak yang tertarik dan menyukai inovasi baru dari sajian bakpia ini.

Sumber:
sibakuljogja.jogjaprov.go.id  
tribunnewswiki.com  

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/01/22/145649678/5-fakta-menarik-bakpia-oleh-oleh-legendaris-dari-yogyakarta

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com