Salin Artikel

Gibran Siap Maju Pilgub 2024, Emil Dardak: Bisa di Jakarta atau Jateng

KOMPAS.com - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyatakan siap bila ditugaskan untuk maju pada pemilihan gubernur (Pilgub) 2024.

Akan tetapi, Gibran mengatakan, hal itu tetaplah keputusan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri.

"Ya saya sih siap, tapi tunggu Bu Ketua Umum (PDIP, Megawati Soekarnoputri)," kata Gibran, di Balai Kota Solo, Kamis (19/1/2023), dikutip dari TribunSolo.com pada Jumat (20/1/2023).

Meski begitu, Gibran menjelaskan, dia tak terbebani oleh gak tersebut lantaran Pilgub sampai saat ini bukanlah prioritas utama baginya.

"Pilgub? Aku santai. (Pemilu) 2024 itu banyak (pilihan), tidak spesifik Pilgub," ujar Gibran.

"Ini kan memasuki masa pertarungan. Kita menunggu keputusan dari partai (PDIP)," imbuhnya.

Lebih lanjut, Gibran menegaskan, meski mengaku siap bila ditugaskan untuk maju dalam Pilgub 2024 oleh PDIP, namun itu tak berarti dia memiliki ambisi.

"Aku itu bilang 'saya siap kalau ada penugasan', bukan berarti akan jadi cagub. Kalau ada tugas (maju dalam Pilgub), saya harus siap," ucap Gibran, Jumat (20/1/2023).

"Bukan berarti saya punya ambisi, tunggu perintah (partai). Pokoknya fokus di Solo dulu," lanjutnya.

Dukungan Emil Dardak untuk Gibran

Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim), Emil Dardak menilai, Gibran berpeluang besar untuk menjadi calon gubernur (cagub), baik di DKI Jakarta maupun Jawa Tengah (Jateng).

"Mas Wali (Gibran) dengan segala prestasinya punya peluang yang baik. Saya rasa dua-duanya (DKI Jakarta dan Jawa Tengah) punya kesempatan yang baik," ujar Emil Dardak, di Bali Kota Solo, Jumat (20/1/2023).

Menurut Emil Dardak, gebrakan yang dibuat Gibran selama menjabat sebagai Wali Kota Solo selalu menjadi sorotan publik.

"Mas Gibran dengan gebrakannya punya daya tarik. Itu yang dilihat masyarakat Indonesia," ungkapnya.

Walaupun demikian, menurutnya, Gibran saat ini masih fokus dengan tugasnya sebagai Wali Kota Solo.

"Kita tidak terlalu dalam soal itu (Pilgub 2024). Benar-benar fokus apa yang ada di depan mata," papar Emil Dardak.

Emil Dardak menyampaikan, berbagai peluang yang ada saat ini masih belum menarik minat Gibran untuk maju pada pilgub 2024.

"Menurut saya ada (peluang). Tidak tahu beliau mau apa tidak. Peluang ada," pungkasnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/01/20/202000178/gibran-siap-maju-pilgub-2024-emil-dardak-bisa-di-jakarta-atau-jateng

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com