Salin Artikel

Filosofi di Balik Penyebutan Angka 21, 25, 50, dan 60 dalam Bahasa Jawa

KOMPAS.com - Ketika mengamati penyebutan bilangan dalam Bahasa Jawa, terdapat beberapa angka yang polanya berbeda dengan angka lainnya.

Angka-angka dalam Bahasa Jawa yang memiliki pola penyebutan berbeda yaitu 21, 25, 50, dan 60.

Namun ada alasan mengapa angka 21, 25, 50, dan 60, yaitu berkaitan dengan usia dan fase kehidupan.

Hal ini tak lepas dari budaya suku Jawa yang dikenal sebagai masyarakat dengan budaya yang penuh makna dan filosofi.

Makna dan filosofi tentang usia dan fase kehidupan inilah yang tersirat dalam penyebutan angka 21, 25, 50, dan 60.

Arti Selikur

Penyebutan angka 21 dalam Bahasa Jawa adalah selikur.

Kata likur ini dalam Bahasa Jawa diartikan sebagai singkatan dari "linggih kursi" yang berarti duduk di kursi.

Sehingga filosofi dari selikur adalah usia di mana manusia memasuki masa dewasa dan mulai mendapat tempat baik dalam pekerjaan, kedudukan, atau bahkan rumah tangga.

Arti Selawe

Penyebutan angka 25 dalam Bahasa Jawa adalah selawe.

Hal ini berbeda dari pola likuran yang berada sebelum dan sesudahnya seperti papat likur (24) dan enem likur (26).

Kata selawe ini dalam Bahasa Jawa diartikan sebagai singkatan dari "seneng-senenge lanang lan wedok" yang berarti masa di mana muncul rasa suka pada diri laki-laki dan perempuan.

Sehingga filosofi dari selawe adalah usia di mana manusia mulai merasakan asmara dan masuk ke masa ideal untuk menikah.

Arti Seket

Penyebutan angka 50 dalam Bahasa Jawa adalah seket.

Kata seket ini dalam Bahasa Jawa diartikan sebagai singkatan dari "seneng kethonan" yang berarti senang memakai kopiah atau penutup kepala.

Sehingga filosofi dari seket adalah usia di mana manusia mulai meua sehingga harus lebih mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa.

Arti Sewidak

Penyebutan angka 60 dalam Bahasa Jawa adalah sewidak.

Kata sewidak ini dalam Bahasa Jawa diartikan sebagai singkatan "sejatine wis wayahe tindak" yang berarti sudah saatnya pergi menghadap Tuhan.

Sehingga filosofi dari sewidak adalah usia di mana manusia semakin tua dan waktu hidupnya semakin terbatas.

Sumber:
solo.tribunnews.com
adjar.grid.id  

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/01/17/223032178/filosofi-di-balik-penyebutan-angka-21-25-50-dan-60-dalam-bahasa-jawa

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke