Salin Artikel

Pedagang Angkringan Gagalkan Rencana Perempuan Loncat ke Rel KA, Nur: Saya Pegang Terus

KULON PROGO, KOMPAS.com - Seorang pedagang angkringan berhasil menggagalkan percobaan bunuh diri yang dilakukan seorang perempuan muda di dekat lintasan rel kereta api di wilayah Dipan, Kelurahan Wates, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Winurni alias Nur, pedagang angkringan itu, mengaku sampai memeluk perempuan itu meski tidak dikenalnya.

Ia berharap perempuan itu tidak meloncat begitu saja ke rel kereta ketika kereta datang.

“Posisi kereta sudah mau lewat. Saya datang samperin dia yang sedang sendiri. Saya tanya sambil saya pegang dia,” kata Nur, Senin (2/1/2023).

Usaha ini mengundang warga sekitar datang dan ikut membantu. Polisi tiba di sana dan mengamankan perempuan itu. Ia sempat mendapat penanganan ambulan tim medis tim PSC Kulon Progo untuk menenangkan diri.

Peristiwa terjadi di perlintasan sebidang tanpa palang pintu pada wilayah Dipan, Wates. Lokasi perlintasan sebidang berada tidak jauh dari tembok pagar belakang rumah sakit RSUD Wates. Sekalipun tanpa paling pintu, perlintasan itu sudah diportal besi.

Nur melihat perempuan berbaju biru itu berdiri di sisi portal pukul 17.15 WIB. Pandangannya kosong. Dari perlintasan itu, tampak stasiun kereta di kejauhan.

Nur curiga lantas mendekat. Ia bertanya tapi tidak dijawab. Nur segera mengadu pada satpam stasiun yang kerap mengecek rel kereta di sekitar portal.

Nur menceritakan, ia segera memegang si perempuan dan memeluknya sambil menunggu pertolongan datang. Nur mengharapkan perempuan itu tidak gelap mata lalu melompat ke rel begitu kereta melintas.

Tidak lama tubuh perempuan itu gemetar lalu pingsan.

“Dia malah pingsan,” kata Nur.

Polisi dan tim medis tiba cepat untuk menolong perempuan itu. “Tangannya dingin, gemetaran, pucat. Mungkin juga belum makan,” kata Umi asal Kalurahan Hargotirto, Kokap.

Ia salah satu warga yang baru lewat lokasi dan ikut membantu Nur.

Polisi membawa perempuan baju biru ini ke Polsek Wates untuk dipertemukan dengan keluarga. Setelah upaya pencarian keluarga, diketahui bahwa dia adalah IS (30) asal Kalurahan Tuksono, Kapanewon Sentolo.

Keluarga menjemput IS di Polsek untuk dibawa pulang.

Dukuh (kepala dusun) Pedukuhan Kalisoka, Suyatno menceritakan, IS sudah beberapa kali diketahui mencoba bunuh diri dan bisa digagalkan. IS diduga nekat berbuat demikian karena persoalan internal keluarga dan masalah ekonomi.

“Sudah beberapa kali, bisa diselamatkan dan kami jemput,” kata Suyatno di ujung telepon.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/01/03/053000478/pedagang-angkringan-gagalkan-rencana-perempuan-loncat-ke-rel-ka-nur--saya

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com