Salin Artikel

Suara Dentuman Misterius di Gunungkidul, Ahli Geologi Duga karena Runtuhan Dinding Gua

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kamis (22/12/2022) warga di beberapa wilayah Kabupaten Gunungkidul digegerkan dengan suara dentuman misterius. Dentuman ini terjadi pada siang hari.

Terkait suara dentuman ini, ahli geologi dan dosen Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral UPN Veteran Yogyakarta Jatmika Setiawan menduga bahwa suara dentuman yang terdengar oleh warga ini bersumber dari reruntuhan dinding gua di sungai bawah tanah.

Reruntuhan itu jatuh ke air dan menimbulkan suara.

"Dentuman bisa terjadi karena amblekan (runtuhan) yang terjadi di bawah tanah," ucap Jatmika saat dihubungi wartawan, Jumat (23/12/2022).

Ia menjelaskan karakteristik tanah di Kabupaten Gunungkidul berupa batu gamping atau karst topografi.

DI kawasan karst ini terdapat endokarst dan eksokarst.

"Endokarst itu banyak saluran-saluran kalau yang kecil kemudian menjadi satu sungai bawah tanah. Menjadi gua-gua dari yang kecil sampai gua yang sangat besar di bawah batu gamping," jelas dia.

Ia menambahkan reruntuhan atau amblekan yang terjadi ini disinyalir karena gempa Bantul pada 2006 silam.

Lapisan dinding batu gamping runtuh tetapi di bagian bawah terdapat sungai bawah tanah, akibatnya terdengar suara dentuman di permukaan.

"Contoh lainnya di Gua Pindul, lubang untuk masuk dan keluar dari Gua Pindul tercipta karena amblekan. Dinding gua menipis setelah terjadi amblekan dan tercipta lubang," ucap dia.

Jarmika mengatakan bahwa terjadinya amblekan ini wajar terjadi di batuan Gamping.

"Fenomena sederhana, karena itu terjadi di batu gamping," imbuh dia.

Terkait dentuman ini menurut Jatmika perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan suara dentuman berasal dari amblekan dinding gua.

Jatmika mengimbau jika masyarakat membangun bangunan di atas sungai bawah tanah agar menggunakan bahan-bahan yang ringan.

"Kalau membangun ya bangunan ringan, jangan yang cukup berat," ucap dia.

Sebelumnya, suara dentuman di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, pada hari Kamis (22/12/2022) ternyata didengar 11 kapanewon.

Suara mirip ledakan yang terjadi sekitar pukul 11.18 WIB itu hingga kini masih misterius.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul Sumadi menyampaikan ada warga dari 11 kapanewon yang mendengarkan suara dentuman.

Di antaranya Kapanewon Ponjong, Karangmojo, Nglipar, Semin, Ngawen, Wonosari, Playen, Gedangsari, Patuk, Semanu, dan  Rongkop.

"Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan terkait suara dentuman," kata Sumadi saat dihubungi Kompas.com melalui telepon Jumat (23/12/2022).

Dikatakannya, pihaknya sudah berkoordinasi dengan BMKG, dan sejumlah instansi lain. Namun belum diketahui penyebab suara dentuman tersebut.

"Belum bisa dipastikan (suara dari mana). Kemarin, BMKG, Lapan menyebut tidak ada aktivitas terkait kegempaan. Gunung merapi aman. Dari otoritas penerbangan tidak ada latihan militer, ini masih misterius," kata dia.

Sumadi berharap masyarakat tidak panik, dan mencari informasi dari sumber yang terpercaya.

"Masyarakat diimbau tetap tenang," kata dia.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/12/23/171357478/suara-dentuman-misterius-di-gunungkidul-ahli-geologi-duga-karena-runtuhan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke