Salin Artikel

Sering Terganggu Knalpot Bising, SD di Gunungkidul Minta Relokasi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Pembangunan Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS) di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, berdampak pada SD Negeri Sawah di Kalurahan Girisekar, Panggang. Lalu lintas yang semakin padat mengganggu kegiatan belajar mengajar siswa.

Kepala SDN Sawah, Suyatno mengatakan, sejak sekolahnya tepat dibangun JJLS sekitar 2 tahun terakhir aktivitas belajar terganggu.

Sebab, banyaknya kendaraan dengan kecepatan tinggi menganggu konsentrasi para murid yang belajar.

"Khususnya kebisingan dari kendaraan yang melintas, itu sangat mengganggu," kata Suyatno di Kantor DPRD Gunungkidul, Senin (19/12/2022).

"Setiap ada kendaraan suara keras. Seperti sepeda motor blombongan sangat mengganggu, dan berakibat prestasi," kata dia.

Selain kebisingan, keselamatan murid juga menjadi perhatian, karena jalan yang sebelumnya berbelok itu, sejak ada JJLS menjadi lurus dan banyak kendaraan dengan kecepatan tinggi.

Hal itu cukup berbahaya, sebelum dan sesudah aktivitas sekolah, para pelajar harus dibantu menyeberang oleh gurunya.

"Pernah ada kejadian pelajar keserempet, untungnya tidak parah tapi itu membuat kami lebih waspada," kata Suyanto.

Dijelaskannya, kini ada 98 murid yang belajar di SDN Sawah. Pihaknya berharap ada relokasi, dan diharapkan tidak jauh dari sekolah saat ini.

"Sedangkan regrouping tidak mungkin karena pelajarnya banyak," kata dia.

Lurah Girisekar, Sutarpan mengatakan hal serupa. Pihaknya sudah mengusulkan relokasi sejak lama kepada Pemkab Gunungkidul.

"Tahun lalu juga sudah ada pertemuan lintas sektor, tapi sampai sekarang belum ada hasil," kata dia.

Dikatakannya, relokasi penting segera dilakukan. Apalagi ada rencana membuat bundaran di sekitar SD Sawahan pada 2024 nantinya.

Selain JJLS, di sana juga arah ke kawasan Pantai Gesing dan kawasan wisata ramai lainnya.

"Kami harap di 2024 sudah ada lokasi baru untuk SDN Sawah," kata Sutarpan.

Ketua Komisi D DPRD Gunungkidul Supriyadi mengatakan, pihaknya mendesak Pemkab Gunungkidul segera menyiapkan lokasi baru untuk SDN Sawah yang lebih representatif.

Apalagi, posisi bangunan SD saat ini berdekatan langsung dengan badan JJLS.

"Sekolah akan terdampak karena pembangunan bundaran membutuhkan lahan yang luas," kata dia.

Kepala Dinas Pendidikan Gunungkidul Nunuk Setyowati mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan laporan mengenai hal itu dan sudah ditindaklanjuti bidang SD.

"Mungkin ya kalau itu (relokasi) tahun depan. Melihat ketersediaan anggaran juga," kata dia. 

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/12/20/090131278/sering-terganggu-knalpot-bising-sd-di-gunungkidul-minta-relokasi

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com