Salin Artikel

Mengenal Sosok Wigung Wratsangka, MC Prosesi Upacara Adat Jawa Pernikahan Kaesang dan Erina

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kaesang Pangarep dan Erina Gudono telah resmi menjadi pasangan suami istri.

Berbagai prosesi adat yang digelar di Yogyakarta maupun di Solo pun telah usai.

Prosesi di Yogyakarta di kediaman Erina Gudono dan di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo. Semua prosesi di dua tempat tersebut menggunakan upacara adat Jawa Yogyakarta.

Prosesi upacara adat Jawa Yogyakarta yang digelar di kediaman Erina Gudono dan Pendopo Agung Royal Ambarrukmo berlangsung hikmat dan dapat saksikan melalui siaran langsung.

Selain Kaesang dan Erina, terdapat sosok pria yang menjadi perhatian yakni pembawa acara upacara adat.

Pembawa acara upacara adat ini menjadi pengatur tahap demi tahap prosesi yang harus dijalani oleh Kaesang Pangarep dan Erina Gudono.

Tak hanya itu, pembawa acara ini juga membeberkan secara detail maksud dari prosesi maupun makna di balik "uborampe" yang ada.

Sehingga, tamu undangan maupun masyarakat yang menyaksikan melalui layar kaca akhirnya dapat memahami secara mendalam setiap prosesi upacara adat Yogyakarta di pernikahan Kaesang dan Eria Gudono.

Pembawa acara di prosesi upacara adat Jawa Yogyakarta dalam pernikahan Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono ini bernama dr Wigung Wratsangka.

Pria kelahiran Pacitan, Jawa Timur, 19  September 1967 ini mempunyai tugas penting dalam setiap alur prosesi upacara adat pernikahan Kaesang dan Erina, baik di kediaman mempelai putri maupun Pendopo Agung Royal Ambarrukmo.

"Menjalani profesi sebagai pembawa acara pernikahan dan upacara tradisional Jawa sejak tahun 1987. 35 tahun yang  lalu," ujar Wigung Wratsangka, dalam keterangan tertulis, Senin (12/12/2022).

Sejak kecil, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) ini dibesarkan dalam lingkungan adat Jawa yang kental.


Sejak umur 1 tahun, Wigung Wratsangka tiap malam berada di tobong panggung wayang orang milik ayahnya, Trisno Kawedhar.

Seni tradisi Jawa mengantar Wigung Wratsangka menjadi dalang. Dari dalang, lulusan UGM ini, mengembangkan sayapnya menjadi MC atau panatacara berbasis Budaya Jawa.

Wigung Wratsangka juga menjadi narasumber dalam seminar-seminar di berbagai kota dan propinsi di Indonesia, mulai untuk perhimpunan budayawan hingga seniman Jawa.  

"Delapan kali MC pagelaran Panggih Karaton dan menggali upacara pernikahan Karaton Yogyakarta bersama HARPI (Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia) DIY," ungkap dia.

Wigung Wratsangka juga merupakan owner Wedding Organizer Pengantin Production yang mengurusi pernikahan Kaesang dan Erina di Yogyakarta.

Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) ini dipercaya menjadi panatacara upacara pernikahan adat Jawa mulai dari masyarakat umum, pengusaha, tokoh masyarakat, ulama, seniman, budayawan, keluarga Kraton Yogyakarta, Pakualaman, pejabat bupati, walikota, gubernur, menteri.

Bahkan, hingga Presiden Republik Indonesia.

"MC pernikahan putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Melayani tiga kali keluarga besar Presiden Joko Wododo mantu," urai dia.

Kemudian, pernikahan Ibu Hj Idayati dengan Ketua Mahkamah Konstitusi Prof Dr H Anwar Usman. 

Pria kelahiran 19 September 1967 ini juga selalu terlibat dalam pernikahan putra dan putri Sri Sultan HB X, Pakualam VII, Pakualam IX serta Pakualam X.

"Atas perkenan (Sri Sultan) HB X ditunjuk sebagai MC pertama kali dalam sejarah, untuk upacara adat Tingkeban GKR Hayu yang berlangsung di dalam Kraton Yogyakarta," ungkapnya.

Wigung Wratsangka pada tahun 2019 mendapatkan penghargaan anugerah kebudayaan dengan kategori pelaku dan atau pelestari adat oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/12/12/125714778/mengenal-sosok-wigung-wratsangka-mc-prosesi-upacara-adat-jawa-pernikahan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke