Salin Artikel

Terkenal dengan Makanan Sate Klatak, Bantul Kekurangan Domba

Namun, karena tidak bisa mencukupi kebutuhan, kebanyakan domba berasal dari luar daerah.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKKP) Bantul, Joko Waluyo mengatakan di Bantul ada ratusan pedagang sate dan pedagang daging. Mereka setiap hari mengolah ratusan ekor terutama domba.

"Iya (kekurangan) terutama domba. Ada sekitar 200-an pedagang sate. Ada beberapa wilayah pedagang daging kambing," kata Joko saat dihubungi kompas.com melalui telepon Rabu (7/12/2022).

"Bahan baku yang dibutuhkan mencapai 700-an ekor, bahkan lebih. Yang dipotong kebanyakan domba," kata Joko.

Dikatakannya, bahan baku terutama domba harus didatangkan dari luar DIY, karena di Bantul tidak mampu memenuhi kebutuhan para pedagang. Adapun populasi domba usia anak sampai dewasa di Bantul mencapai  70 ribu sampai 80 ribu ekor.

"Dari Bantul untuk memenuhi kebutuhan sate paling hanya 5 persen. Mungkin kurang malahan," kata dia.

Untuk meningkatkan populasi, Joko mengatakan, pihaknya melakukan sosialisasi kepada peternak untuk mengikuti program kredit usaha rakyat (KUR). Dengan begitu peternak bisa mendapatkan modal untuk mengembangkan ternaknya.

Perlu diketahui, sate klatak menjadi makanan khas Bantul. Sebagian dia ntaranya berjualan di sekitar Kapanewon Pleret.

Sejumlah restoran yang terkenal mulai pak Pong, Mak Adi, hingga Pak Bari yang digunakan untuk pengambilan gambar film AADC 2.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/12/07/162047378/terkenal-dengan-makanan-sate-klatak-bantul-kekurangan-domba

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke