Salin Artikel

Sosok Mahasiswa Pembunuh Kekasih yang Hamil di Gunungkidul, Tinggal Skripsi, Mimpi Jadi Guru Olahraga Bubar

Saat ini ia pun harus menghadapi ancaman hukuman pidana maksimal, yakni hukuman mati karena bisa dikenai pasal pembunuhan berencana.

Masa depan ERW pun berantakan, padahal ia tinggal menyelesaikan skripsi.

Dikutip dari Tribun Solo, ERW adalah mahasiswa dari Prodi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (PKJR) Fakultas Keolahragaan, UNS.

Ia mendaftar sebagai mahasiswa di tahun 2016 dan saat ini menginjak semester 13. Jika menyelesaikan studinya, kemungkinan ERW akan menjadi guru olahraga.

Alih-alih melihat sang anak wisuda, ERW kini menghadapi ancaman pidana terberat, yakni hukuman mati.

"Betul, mahasiswa tersebut masih aktif. Dia dari FKOR prodi PJKR angkatan 2016 semester 13. Tinggal skripsi saja," ujar salah satu dosen di UNS yang tak mau disebutkan namanya.

Namun saat dikonfirmasi, Kepala Humas UNS, Dedi Winata mengaku masih belum bisa memberikan penjelasan.

Ia mengatakan pihaknya belum bisa melacak mahasiswa yang bersangkutan karena belum mendapat laporan resmi dari kepolisian.

ERW sendiri ditangkap Polres Gunungkidul dan Polresta Solo di Sukoharjo karena terlibat dengan pembunuhan perempuan hamil yang ditemukan tewas

Belakangan diketahui korban yang hamil 7 bulan dibekap oleh ERW dibantu oleh rekannya, AA hingga lemas.

Dalam kondisi hidup, korban dilempar dari atas tebing Pantai Kukup hingga akhirnya ditemukan tewas di pinggir pantai.

Kepada polisi, pelaku mengaku membunuh kekasihnya sendiri karena korban menolak mengugurkan kandungannya yang berusia 7 bulan.

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Cerita Kelam ERW, Mahasiswa UNS Pembunuh Pacar : Tinggal Skripsi, Mimpi Jadi Guru Olahraga Bubar

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/11/19/072700278/sosok-mahasiswa-pembunuh-kekasih-yang-hamil-di-gunungkidul-tinggal

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke