Salin Artikel

Kasus Aktif Covid-19 Meningkat 10 Kali Lipat, Sultan: Tidak Mungkin Pengetatan Kegiatan Masyarakat

"Tidak mungkin (melakukan pengetatan kegiatan masyarakat), tapi kan Indonesia naik semua enggak hanya Jogja saja tapi kelihatan habis weekend ada. Kan kira-kira gitu pokoknya begitu weekend (naik)," ujar dia ditemui di Kompleks Kepatihan, Selasa (9/11/2022).

Sultan merinci angka kasus harian di DIY saat ini mengalami kenaikan data terakhir. Menurut dia, angka kasus Covid-19 harian di DIY menyentuh 165 dan kasus aktif sebesar 1.257.

"Yang ada di rumah sakit 280 sama 45 (Di ICU). Berarti yang lain kan OTG. Tidak sampai satu bulan nambah 180 sekarang sudah 1.257 kalau enggak salah, kan sudah 10 kali lipat," jelas Sultan.

Sebelumnya, kasus harian Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami kenaikan kembali pada akhir-akhir ini. Meningkatnya kasus harian ini Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta akan kembali mengetatkan penerapan protokol kesehatan di masyarakat.

"Kita sudah koordinasi dengan teman-teman kabupaten kota, pertama kembali melakukan pengetatan protokol kesehatan dengan kondisi seperti saat Covid masih mengkhawatirkan," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji saat dihubungi, Selasa (8/11/2022).

Ia menambahkan pengetatan penerapan protokol kesehatan seperti penerapan aplikasi PeduliLindungi, dilakukan tes di beberapa lokasi akan dilakukan oleh Pemerintah DIY. Selain itu, Pemerintah DIY juga terus membuka dan sosialisasi vaksinasi bagi masyarakat.

"Yang belum booster untuk segera melakukan vaksinasi, dan yang belum bisa segera vaksinasi," kata dia.

Walaupun angka Covid-19 di DIY masih tinggi, Pemerintah DIY tidak menutup even yang digelar di DIY tetapi, penerapan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, cuci tangan, menjaga jarak wajib dilakukan.

"Kita juga melakukan pengecekan terhadap pelaksana kapasitasnya berapa, kemudian tidak boleh melebihi kapasitas yang dilakukan. Ini nanti tugasnya Pol PP dan kepolisain untuk melakukan pengecekan," ujar dia.

Hal serupa juga berlaku di kawasan wisata di DI Yogyakarta. Petugas wajib memastikan tidak terjadi kerumunan di kawasan wisata. "tempat wisata tidak boleh ada kerumunan, imbuhnya.

Disinggung terkait vaksinasi, Aji memastikan hingga saat ini masih aman. Namun stok vaksin di DI Yogyakarta masih terbatas. Pihaknya telah mengajukan penambahan stok vaksin sejak dua minggu yang lalu.

"Kalau masyarakat berbondong-bondong kita bisa kehabisan, oleh karena itu kita sudah pesan ke Kementerian Kesehatan untuk ditambah stok," ujar dia.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/11/09/144900778/kasus-aktif-covid-19-meningkat-10-kali-lipat-sultan-tidak-mungkin

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com