Salin Artikel

Trans Jogja Masuk Bantul, Tarif Pelajar Rp 60

Rute baru bus trans Jogja itu diresmikan hari ini oleh Wakil Gubernur DIY, Sri Paku Alam X yang  mewakili Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. Diketahui, selama ini trans Jogja hanya melayani Kota Yogyakarta, dan Sleman.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyampaikan, layanan Trans Jogja yang masuk ke Bantul diharapkan dapat mendorong masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum. Meski hanya melayani mulai pukul 06.00 WIB sampai 18.00 WIB, transportasi ini juga bisa digunakan wisatawan.

"Untuk pelajar Rp 60, reguler berlangganan Rp 2.700 dan bayar tunai Rp 3.600. Ini kan sangat murah. Sehingga ini akan merangsang adanya transformasi dari mobil pribadi ke angkutan umum," katanya kepada wartawan di Kabupaten Bantul, Kamis (3/11/2022).

"Kawasan timur Kabupaten Bantul ini kawasan budaya yang khusus karena di sana ada makam raja-raja Mataram, Pleret dan Kota Gede. Di sana kawasan cikal bakal Mataram sehingga kiranya layak jika Trans Jogja bisa melayani jalur tersebut," kata Halim.

Direktur Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Suharto mengatakan, rute baru ini merupakan hasil evaluasi. Kemudian diputuskan memberikan layanan maksimal untuk masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya dalam hal transportasi umum.

Dikatakannya, sejarah membuktikan antara Palbapang sampai Kota Yogyakarta sejak dahulu sudah ada pelayanan angkutan umum. Perlu diketahui pada tahun 1895 sampai awal 1970an keduanya merupakan stasiun kereta api yang menghubungkan Yogyakarta-Bantul dan menjadi bagian trase kereta api Yogyakarta-Srandakan

"Adanya angkutan umum ini setidaknya memberi keringanan kepada masyarakat karena tarif sangat murah dan terintegrasi dengan jalur lain," kata Suharto.

Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana menyebut, kolaborasi yang baik antara Pemda DIY dengan Pemkab Bantul baik untuk perluasan transportasi umum. Pemda DIY sendiri setiap tahun mengalokasikan anggaran subsidi transportasi dari segala sisi Rp 100 miliar. Sedangkan dari Kemenhub sekitar Rp 40 miliar per tahun.

"Total subsidi transportasi DIY Rp 130-140 miliar per tahun. Harapannya jumlah ini bisa bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu dengan semakin banyak masyarakat yang beralih ke angkutan umum maka semakin jarang terjadi kemacetan," kata dia.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/11/03/191555278/trans-jogja-masuk-bantul-tarif-pelajar-rp-60

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com