Salin Artikel

TPA Piyungan Dibuka, Sampah Wajib Berjenis Organik yang Dibuang

Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Ahmad Haryoko menyampaikan, saat ini TPA Piyungan sudaj dibuka tetapi terdapat aturan baru yakni sampah yang dibuang wajib yang berjenis organik.

"Keterbatasan lahan juga jadi pihak pengelola meminta sampah yang disana itu untuk organik saja untuk antisipasi lahan sekarang yang dipakai karena kan lahan yang dipakai lahan transisi gak ada 2 hektar kecil banget," katanya saat dihubungi, Selasa (1/11/2022).

Ia menambahkan jika sampah anorganik dibuang ke TPA Piyungan, maka akan mempercepat lahan transisi penuh, jika hanya sampah organik yang dibuang tumpukan lahan akan cepat menyusut karena pembusukan.

"Kalau pakai anorganik akan cepat penuh, kalau organik kan nanti kempes, cepat busuk gitu," kata dia.

Pihaknya meminta kepada masyarakat Kota Yogyakarta untuk memilah sampah agar yang dibawa oleh petugas kebersihan hanya yang bersifat organik.

Menurut dia, perubahan perilaku ini tidak bisa cepat dilakukan, tetapi DLH Kota Yogyakarta berusaha mempercepat perubahan perilaku masyarakat dalam memilah sampah ini.

"Kita oyak-oyak (kejar) warga kita di kartamantul Yogyakarta, Sleman, Bantul untuk memilah sampah agar yang dibawa di sana itu sebisa mungkin organik," ujar dia.

Saat ini sampah sudah mulai dibuang secara rutin, selain adanya pembuangan sampah organik armada pembuangan sampah non dam masih diarahkan ke zona B tetapi untuk armada dam ke TPA Transisi.

Saat ini DLH Kota Yogyakarta dalam memilah sampah dengan membuat bank sampah yang ada di tiap wilayah sampai sekarang terdapat sebanyak 565 bank sampah yang tersebar di Kota Yogyakarta.

"Makanya kita kejar dulu pertama nasabah bank sampah di seluruh Kota Yogyakarta yang kita kejar utama. Yang sudah jadi nasabah bank sampah sudah pasti yang melek sampah artinya sudah bisa memilah mana sampah bernilai ekonomi mana yang nggak," beber dia.

Untuk mempercepat perubahan perilaku masyarakat untuk memilah sampah saat ini DLH Kota Yogyakarta sedang dalam proses pembuatan peraturan walikota atau surat edaran yang berisi soal pemilahan sampah di maayarakat.

"Di situ ada proses pemilahan sampah di tingkat rumah tangga yang nantinya istilahnya kita percepat mungkin aturannya ada kita segera bergerak disamping itu juga ada di musrenbang kemarin tiap keluraham ada stimulan istilahnya untuk percepatan pengelolaan sampah," jelasnya.

Ia berharap aturan ini dapat selesai pada Desmber dan segera diberlakukan pada Januari mendatang. "Ini sedang kita godog mudah-mudahan Desember selesai," katanya.

Sebelumnya, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan ditutup pada Jumat (21/10/2022) dan Sabtu (23/10/2022), dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DI Yogyakarta berlakukan pembagian waktu pengiriman sampah. Akibatnya, terjadi penumpukan antrean truk sampah yang membuang ke TPA Piyungan.

Kepala DLHK DI Yogyakarta, Kuncoro Cahyo Aji mengatakan sekarang TPA Piyungan sudah dibuka tetapi, waktu pembuangan sampah digilir waktunya.

"Digilir Rabu untuk Sleman, Kamis Kota Yogyakarta, Jumat untuk Kabupaten Bantul. Ini untuk mengurangi antrean, lalu pada Sabtu dilakukan evaluasi," ujarnya saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kamis (27/10/2022).

Kuncoro menyampaikan bahwa TPA Piyungan sebenarnya belum penuh untuk Zona A dan Zona B.

“Belum penuh Zona A dan Zona B, karena sangat dinamis. Kami sampaikan juga, sudah penyerahan zona transisi, kita akan isi zona transisi dulu, sambil masa pemeliharaan,” kata Kuncoro.

Lanjut dia, saat ini TPA Piyungan sedang dalam masa pemeliharaan selama 6 bulan oleh rekanan. Pemeliharaan seperti jika ada yang bocor, lalu jika ada air lindi yang menetes masih bisa diperbaiki.

"Volume sampah rata-rata tercatat 750 ton perhari, pada akhir pekan volume sampah lebih besar mencapai 900 ton lebih," kata dia.

Menurut Kuncoro dalam pengelolaan sampah diperlukan pengelolaan mulai dari hulu dengan memaksimalkan cara Reduce, Reuse, Recycle (3R).

"Sebetulnya ini program besar dan komperhensif, masalah diselesaikan di tingkat hulu. Sudah mulai di Sleman, kami koordinasikan dari TPS 3R. 15 TPS 3R sudah merencanakan untuk menyelesaikan di 35 kelurahan. Ini untuk mengantisipasi persoalan sampah ke depan," ucap dia.

Petugas sampah di Depo Sampah dekat Mandala Krida, Anton mengatakan sempat terjadi penumpukan sampah sempat terjadi di Depo Sampah tempatnya bertugas, antrean gerobak sampah sampai di pinggir jalan.

"Sempat ada penumpukan antre gerobak kathah penumkan dimana-mana untuk pembuangan sampah di TPA Piyungan, dijadwal hari ini dibuka untuk kota besok tutup, ditutup 2 hari lagi. Soale dari sana dijadwal," kata dia.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/11/01/144857078/tpa-piyungan-dibuka-sampah-wajib-berjenis-organik-yang-dibuang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke