Salin Artikel

Dinkes DIY Minta Rumah Sakit Rujukan Data Kebutuhan Obat Gagal Ginjal Akut

Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie mengatakan bahwa seluruh provinsi dipastikan mendapatkan obat untuk gagal ginjal akut. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mendapatkan obat tersebut.

"Itu nanti berdasarkan kebutuhan dari rumah sakit. Kalau kita kan Rumah Sakit Sardjito. Rumah Sakit Sardjito harus menyampaikan pada kita dulu kebutuhannya. Nanti kita minta ke kementerian berapa kita butuh nanti kita minta, obat itu di drop langsung ke rumah sakit," jelas Pembajun Rabu (26/10/2022).

Namun hingga saat ini Dinkes DIY belum mengetahui kapan obat tersebut siap didistribusikan kepada masyarakat.

"Tapi belum ada info apakah sudah siap didistribusi atau belum, belum ada info," katanya.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bakal mengedarkan obat antidotum (penawar) untuk penyakit gangguan ginjal akut misterius (acute kidney injury/AKI) ke rumah sakit yang memiliki pasien AKI.

Pemesan itu dilakukan, setelah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) melihat adanya perbaikan dari pasien setelah diberi obat tersebut

"Kemarin langsung beli dan langsung dibawa dari Singapura, dan sudah diberikan kepada pasien yang saat ini masih dirawat di RSCM. Juga akan diberikan kepada seluruh rumah sakit yang merawat pasien gagal ginjal ini," kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam diskusi daring, Sabtu (22/10/2022).

Berdasarkan laporan RSCM, ada perubahan yang baik dari pasien-pasien. Setelah mengonsumsi obat, pasien mulai bisa buang air kecil.

"Perubahannya begini, mulai keluar lagi air kencingnya. Keadaannya juga membaik. Tapi yang stabil juga ada, maka kita tunggu saja. Artinya reaksi ini ada yang bagus," ungkap Syahril.

Sebelumnya diberitakan, obat penawar (antidotum) Fomepizole yang rencananya didatangkan berjumlah sekitar 200 vial.

Ratusan vial obat itu didatangkan dari Australia maupun Singapura. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin lebih dulu menghubungi Menteri Kesehatan Singapura dan Australia terkait pengiriman obat ini.

Obat tersebut nantinya akan disuntikkan beberapa kali ke pasien gangguan ginjal akut misterius. Menurut Budi, harga per vial Fomepizole saat ini adalah Rp 16 juta.

“Satu vialnya Rp 16 juta harganya, itu untuk sementara kita yang nanggung,” kata Budi dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (21/10/2022).

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/10/26/152048178/dinkes-diy-minta-rumah-sakit-rujukan-data-kebutuhan-obat-gagal-ginjal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke