Salin Artikel

Pasien Gagal Ginjal Akut di RSUP dr Sardjito Yogyakarta yang Sembuh Bertambah, Total 4 Anak

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Empat pasien dengan gagal ginjal akut yang dirawat di RSUP dr Sardjito Yogyakarta dinyatakan sembuh atau rawat jalan.

Dari empat pasien, satu orang masih dalam pemantauan.

"Dari 13 pasien yang kami laporkan, yang sembuh atau rawat jalan itu ada empat pasien," ujar Dokter Spesialis Anak RSUP dr Sardjito Yogyakarta Retno Palupi, Selasa (25/10/2022).

Empat pasien tersebut saat ini sudah tidak menjalani cuci darah.

"Satu anak yang kemarin kita rawat jalan dengan hemodialisis, kemarin ginjalnya sudah berangsur-angsur baik. Jadi tidak lagi menjalani hemodialisis," ucapnya.

Pasien gagal ginjal akut yang saat ini masih dirawat di RSUP dr Sardjito Yogyakarta ada dua orang.

"Sekarang ini sudah tidak lagi berada di bangsal intensif. Jadi sudah ada di bangsal biasa," ungkap Retno.

Sementara itu, Dokter Spesialis Anak RSUP dr Sardjito Yogyakarta Kristia Hermawan menambahkan dari empat pasien tersebut, satu masih dalam pemantauan.

Sebelumnya satu pasien ini membutuhkan cuci darah dua kali dalam seminggu.

"Kemarin sudah satu minggu pasien ini tidak hemodialisis, kadar zat toksin dalam darah masih bisa tidak kita lakukan hemodialisis karena masih dalam level batas aman. Jadi masih kita monitor beberapa hari ke depan apakah memang betul pasien ini kemudian kita buktikan tidak membutuhkan hemodialisis," jelasnya.

Kristia mengungkapkan, dua pasien yang dirawat di RSUP dr Sardjito Yogyakarta saat ini masih menjalani cuci darah.

"Dua pasien yang masih dirawat, satu menjalani hemodialisis dengan mesin dan satu lagi peritoneal dialisis," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, tiga pasien yang dirawat di RSUP dr Sardjito, Yogyakarta akibat gagal ginjal akut dinyatakan sembuh. Saat ini ada empat pasien yang masih dirawat di RSUP dr Sardjito, Yogyakarta.

"Ada tiga kasus (pasien) yang sembuh," ujar dr. Kristia Hermawan M.Kes. Sp.A. dokter spesialis anak RSUP dr Sardjito Yogyakarta dalam jumpa pers, Rabu (19/10/2022).

Tiga kasus yang sembuh merupakan pasien berasal dari Kabupaten Sleman, Temanggung, Jawa Tengah dan Wates, Kabupaten Bantul.

Kristia Hermawan mengungkapkan tiga pasien yang sembuh sudah diperbolehkan pulang.

"Sembuh ini sudah kita pulangkan, jadi tiga itu sudah pulang tanpa membutuhkan prosedur cuci darah," ungkapnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/10/25/171705078/pasien-gagal-ginjal-akut-di-rsup-dr-sardjito-yogyakarta-yang-sembuh

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com