Salin Artikel

Gunung Merapi 5 Kali Keluarkan Guguran Lava Selama Sepekan

Kubah Gunung Merapi tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan.

"Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak lima kali ke arah barat daya dominan ke sungai bebeng dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/10/2022).

Agus Budi menyampaikan, suara guguran terdengar dari Pos Babadan sebanyak 10 kali dengan intensitas sedang.

BPPTKG mencatat volume kubah terhitung tetap.

Volume kubah lava barat daya sebesar 1.626.000 meter kubik. Sedangkan volume kubah tengah sebesar 2.772.000 meter kubik.

"Tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan dari kubah lava barat daya dan kubah tengah," ungkapnya.

Data kegempaan di Gunung Merapi pada minggu ini tercatat 286 kali gempa vulkanik dalam (VTA), 102 kali gempa fase banyak (MP), 2 kali gempa frekuensi rendah (LF), 411 kali gempa guguran (RF), 41 kali gempa embusan (DG), dan 8 kali gempa tektonik (TT).

BPPTKG menyimpulkan aktivitas Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.

"Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat siaga," ucapnya.


Potensi bahaya saat ini berupa guguran  lava dan awan panas pada sektor selatan - barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer. 

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan  eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.

Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Selain itu, masyarakat diharapkan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/10/22/140906078/gunung-merapi-5-kali-keluarkan-guguran-lava-selama-sepekan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke