Salin Artikel

Kesaksian Teman Kuliah Fakultas Kehutanan UGM, Jokowi Hobi Motor Sejak Dulu

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo ternyata sudah hobi mengendarai motor sejak zaman kuliah. Hal ini diceritakan oleh Totok Suripto, teman kuliah di Fakultas Kehutanan UGM yang sama-sama anggota Mapala Silvagama bersama Jokowi dulu.

"Memang Beliau itu (Joko Widodo) hobi motor sudah sejak dulu, ya," ujar Totok Suripto teman Presiden Joko Widodo semasa kuliah dalam jumpa pers di sela-sela acara Dies Natalis Fakultas Kehutanan UGM ke-59, Jumat (21/10/2022).

Totok Suripto menceritakan, semasa masih kuliah, dirinya dan beberapa teman termasuk Jokowi kerap konvoi ke luar kota.

Salah satunya, pernah mengendarai sepeda motor dari Solo ke Tawangmangu. Setelah dari Tawangmangu, dilanjutkan perjalanan lagi ke Sarangan, Magetan, Jawa Timur.

Totok pun masih ingat, dalam perjalanan tersebut, Jokowi berboncengan dengan seorang teman bernama Danto.

"Pak Danto yang bonceng Jokowi dan saya di belakangnya. Karena terlalu kencang turunnya, akhirnya jatuh ndlosor, bahasa Jawanya glundung," tuturnya.

Menurut Totok Suripto, biasanya Joko Widodo bersama teman-teman kuliah kerap mengendarai sepeda motor untuk jalan-jalan di hari Sabtu dan Minggu.

"Dari dulu Beliau memang hobi motor. Kami sering naik motor biasanya pada saat Sabtu-Minggu gitu, ke Solo, terus ke Tawangmangu jalan-jalan ya," ungkapnya.

Tak hanya itu, sebagai anggota Silvagama, Joko Widodo juga selalu aktif mengikuti setiap kegiatan yang diadakan, termasuk pendakian gunung.

"Kalau ada kegiatan Silvagama, kita naik gunung bersama-sama," ucapnya.

Alumni Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980 tunjukkan ijazah

Diberitakan sebelumnya, Alumni Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980 angkat bicara terkait isu di media sosial yang meragukan ijazah Presiden Joko Widodo.

Alumni Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980 Mustoha Iskandar mengatakan belakangan ini muncul isu-isu dikalangan publik khususnya di media sosial yang mempersoalkan tentang keabsahan ijazah S1 Presiden Joko Widodo.

Mustoha Iskandar sebagai teman angkatan dan saksi hidup menegaskan jika ijazah S1 insinyur Joko Widodo adalah asli.

"Kami memastikan bahwa rekan kami Insinyur Joko Widodo adalah bagian dari alumni Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980, it's clear," ujar PIC Kagamahut Mustoha Iskandar dalam jumpa pers di sela-sela acara Dies Natalis Fakultas Kehutanan UGM ke-59, Jumat (21/10/2022).

Mustoha Iskandar menyampaikan sebagai sesama alumni Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980 punya tanggungjawab moril untuk meluruskan isu-isu yang berdar di publik dan media sosial mengenai ke absahan ijazah dari Fakultas Kehutanan UGM atas nama Insinyur Joko Widodo.

Alumni Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980, lanjut Mustoha Iskandar, bukan hanya mendengar cerita. Namun Alumni Fakultas Kehutanan UGM adalah saksi hidup dari dari proses perkuliahan Presiden Joko Widodo.

"Jadi kami bukan hanya mendengar, tapi kami melihat, menyaksikan dan berinteraksi langsung dengan Bapak Insinyur Joko Widodo selama Beliau mengikuti proses perkuliahan di Fakultas Kehutanan UGM dari tahun 1980 sampai Pak Joko Widodo lulus tahun 1985," tegasnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/10/22/090537678/kesaksian-teman-kuliah-fakultas-kehutanan-ugm-jokowi-hobi-motor-sejak

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com