Salin Artikel

Sejumlah 13 Anak yang Alami Gagal Ginjal di DI Yogyakarta Tak Ada Riwayat Konsumsi Paracetamol Sirup

Dari 13 anak yang mengalami gagal ginjal, 5 anak dinyatakan meninggal dunia dengan unknown etiology atau tidak diketahui penyebabnya.

Dari kasus tersebut, Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie menjelaskan bahwa dari 13 anak itu, tidak ditemukan riwayat mengkonsumsi obat paracetamol sirup.

"Enggak ada info itu (mengonsumsi obat paracetamol sirup). Tapi yang jelas yang 5 meninggal itu tidak diketahu (penyebabnya). Dan tidak pernah ada kelainan ginjal 14 hari sebelumnya memang, 2 minggu atau sebulan enggak ada. Enggak ada (riwayat sakit). Khususnya yang ginjal," ujarnya, Rabu (19/10/2022).

Ia menyampaikan dari 13 kasus ini, dalam rentang 3 sampai dengam 5 hari tanda yang paling krusial adalah urin tidak keluar seperti biasa atau urin tidak keluar sama sekali.

"Iya kalau orang dewasa itu karena hipertensi karena DM ya biasanya. Itu prosesnya penyakit kronis kita sebut. Makanya itu kita tidak bisa mengatakan ini (gagal ginjal anak) karena peyebabnya a, b, c ini perlu kehati-hatian. Jadi itu tadi masih kita sebut unknown etiology masih belum diketahui penyebabnya," jelas dia.

Terkait larangan konsumsi paracetamol sirup hal ini untuk mewaspadai saja, karena di Gambia gagal ginjal terjadi karena konsumsi paracetamol sirup.

"Kalau masalah sirup itu ktia mewaspadai aja karena di Gambia terjadi seperti itu maka sekarang kita juga prepare juga boleh," kata dia.

Saat ini 6 pasien anak yang mengalami gagal ginjal masih dirawat di RSUP dr Sardjito, dan dua orang sudah dinyatakan sembuh.

"Kondisi masih stabil masih terkontrol. Ya macam-macam (usianya). Yang jelas kalau di DI Yogyakarta paling tua 13 tahun paling muda itu 7 bulan," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) temukan sebanyak 13 anak yang dinyatakan gagal ginjal akut progresif atipical.

Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie merinci dadi 13 anak yang dinyatakan gagal ginjal tersebut 5 anak meninggal dunia, 2 orang dinyatakan sembuh, dan 6 orang masih dirawat di RSUP dr Sardjito.

"Usia penderita dari 7 bulan sampai 13 tahun," kata Pembajun melalui keterangan tertulis, Selasa (18/10/2022).

Pembajun menambahkan dari 13 anak tersebut memiliki gejala yang hampir sama yakni demam atau tidak demam, muntah-muntah, diare, hingga urin tidak keluar atau berkurang.

"Kemudian mengeluh pipis susah air pipis keruh itu indikator. Kalau seperti itu gak usah ambil resiko segera ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes)," kata dia.

Disinggung penyebab dari gagal ginjal hingga saat ini Dinkes DIY belum menemukan penyebabnya. Untuk diketahui 13 anak yang gagal ginjal ini, sebelumnya tidak pernah mengalami ginjal kronik.

"Makanya di media itu di Jakarta gagal ginjal misterius gak ketahuan penyebabnya apa kok tiba-tiba anak itu bisa kemudian gagal ginjal akut. Oleh karena itu sedang diteliti para pakar terutama IDAI, kemekes, dan ikatan profesi dokter anak," kata dia.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/10/19/135618178/sejumlah-13-anak-yang-alami-gagal-ginjal-di-di-yogyakarta-tak-ada-riwayat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke