Salin Artikel

Tebing Sepanjang 20 Meter Longsor di Kota Yogyakarta, 3 KK Terdampak

Ketua Kampung Tanggap Bencana Bener Kelik Raharjo mengatakan peristiwa longsor ini terjadi pada Senin (17/10/2022) malam. Dia mengatakan sejumlah rumah terdampak longsor.

"Ya jadi peristiwa ini terjadi sejak semalam ya. Nah itu ada beberapa rumah yang terdampak ada tiga rumah yang terdampak. Namun sudah kira laporkan ke BPBD," kata dia, Selasa (18/10/2022).

Dari laporannya ke Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta,  pihaknya mendapatkan bantuan berupa terpal untuk menutup longsoran agar tidak terkena air hujan.

"Sudah ditinjau pleh TRC maupun BPBD. Sudah ada bantuan terpal tapi belum kita lakukan (perbaikan) karena hujan terus turun. Dan memang ini perlu penanganan secara cepat dan mendesak menurut saya, karena pereng sudah kena rumah sedikit,"kata dia.

Dari longsor ini berdampak kepada 3 kepala keluarga (KK) dan yang terparah ada di 2 KK. Panjang tebing yang longsor kurang lebih 20 meter dengan ketinggian 15 sampai 20 meter.

"Kami khawatir hujan terus menerus ini kita jaga. Barang kali semakin parah atau apa kita khawatir ya. Makanya perlu penanganan khusus. Mohon perhatian sari pemerintah untuk menangani ini," ucapnya.

"Sementara kita pasang terpal supaya pasir tidak longsor dan tidak semakin menggerus. Baru mau kita pasang. kita persiapkan personil dan perlengkapanya," pungkas dia.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) peringatkan masyarakat yang berada di daerah-daerah lereng segera pindah jika terjadi hujan selama tiga jam.

"Kalau hujan lebat dalam kurun waktu sekian jam, tiga jam gitu harus menyelematkan diri lah itu di masyarakat yang ada di lerang gunung," ujar Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana, Selasa (11/10/2022).

Biwara menyampaikan bahwa Badan Metreologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dalam kurun waktu lima hari ke depan diperkirakan cuaca ekstrem melanda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Lalu pada minggu berikutnya diperkirakan mulai pancaroba.

"Dengan kondisi itu informasi itu kita berharap kita meminta kewaspadaan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan sesuai dengan tingkat kerawanan masing-maaing di mana mereka tinggal. Ketika mereka berada," kata dia.

Biwara mengatakan bahwa beberapa lereng telah mengalami longsor, sehingga masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya. Terlebih jika menemukan pergerakan tanah seperti material yang terbawa oleh air.

"Tanah yang mulai larut di dalam air atau ada pohon yang miring itu waspada ya untuk kemudian menyelamatkan diri atau menuju ke tempat yang aman," ujar dia.

Lanjut dia selain tanah longsor juga perlu diperhatikan kemungkinan terjadinya angin kencang. Salah satunya dengan memangkas pohon-pohon yang rimbun dan tua yang lapuk karena dikhawatirkan tak kuat menahan angin kencang.

Termasuk melakukan pengecekan atap rumah yang menggunakan asbes yang kemungkinan terbawa angin saat hujan disertai angin kencang.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/10/18/142223878/tebing-sepanjang-20-meter-longsor-di-kota-yogyakarta-3-kk-terdampak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke