Salin Artikel

Rumah Warga Rusak Diterjang Tanah Longsor di Perbukitan Menoreh, BPBD Mencatat Dampak Cuaca Ekstrem Terjadi di Tiga Kecamatan

Pemilik rumah bernama Pujiono (42) mengungsikan istri dan satu anaknya ke kerabat di dusun setempat. Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa ini.

“Pujiono dan anggota keluarganya selamat dan mengungsi ke rumah saudaranya satu kilometer,” kata Edy Nur Hidayat, Ketua Karang Taruna Sidoharjo, Rabu (12/10/2022).

Tanah longsor berlangsung di tengah hujan deras disertai angin kencang di Sidoharjo pada Selasa (11/10/2022) sekitar pukul 13.00 – 14.00 WIB. Banyak titik longsor akibat hujan itu.

Salah satu tebing longsor di atas rumah Pujiono. Ketika peristiwa terjadi, pemilik rumah sedang bekerja di luar rumah.

Tanah terus meluncur ke rumah Pujiono yang berada di bawah jalan. Material tanah dan lumpur menimpa atap dan jatuh ke muka rumah. Atap rusak, teras rusak, tiang rumah miring dan lumpur masuk rumah

Edy mengungkapkan, para pemuda desa dan warga sudah mulai berkumpul di sekitar lokasi longsor sejak pagi. Mereka berencana mengevakuasi tanah longsor dari rumah Pujiono dan membuka akses warga.

Tanah setinggi sekitar tiga meter menutup akses utama warga yang menghubungkan Keweron dengan Pedukuhan Bleder. Jalan ini juga akses utama warga ke Pedukuhan Menggermalang di Kalurahan Gerbosari.

“Sekarang masih baru memotong pohon yang menutup jalan. Kami swadaya membuka jalan tertutup ini,” kata Edy di ujung telepon.

Dampak cuaca ekstrem belakangan ini juga dirasakan di Pedukuhan Plengan, Kalurahan Banjaroya, Kapanewon Kalibawang. Satu rumah milik Dwi Heriyanto jebol dindingnya akibat terdorong longsor tanah.

Satu rumah lain terancam rusak karena tanah longsor sudah masuk halaman dan tertahan dinding tembok.

“Rumah Pak Dwi tanah masuk rumah dinding jebol. Rumah Pak Sutar tidak rusak, tapi tanah sudah mencapai tembok,” kata Dukuh Plengan, Marsanto di ujung telepon.

Ia menceritakan, semua berawal dari hujan deras disertai angin yang terjadi pukul 12.00 – 14.00 WIB. Ia menerima laporan sejumlah titik terkena tanah longsor, selain dua rumah, banyak titik longsor di ruas jalan kabupaten. Begitu pula di jalur Plengan ke atas bukit.

“Akses jalan sementara tidak bisa dilalui mobil,” kata Marsanto.

49 titik bencana

BPBD Kulon Progo mencatat ada 49 bencana akibat cuaca ekstrem di tiga kapanewon atau kecamatan di Kulon Progo. Kecamatan itu berada di perbukitan Menoreh, yakni Samigaluh, Kalibawang dan Girimulyo.

Mayoritas tanah longsor, pohon tumbang, rumah rusak akibat longsor hingga tertutupnya akses warga.

“Sampai sekarang sudah ada 49 titik yang kami asesmen,” kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik, Budi Prastawa via telepon.

Asesmen sekaligus memastikan logistik apa yang akan diberikan bagi warga untuk kegiatan menormalisasi keadaan.

Saat ini asesmen masih terus berlangsung. Budi mengatakan, jumlah titik bencana masih bisa berkembang tergantung hasil asesmen.

Selain itu, bencana masih berpeluang bertambah seiring bencana hidrometeorologi masih berlangsung ke depan.

“Kami mengimbau warga waspada karena sudah memasuki musim hujan,” kata Budi.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/10/12/130720178/rumah-warga-rusak-diterjang-tanah-longsor-di-perbukitan-menoreh-bpbd

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke